Pages

Wednesday, October 24, 2018

Dua Carik Surat Ditemukan di Lokasi Penembakan Satu Keluarga

Palembang, CNN Indonesia -- Penyidik Polda Sumatera Selatan menemukan dua carik kertas bertulisan tangan di meja komputer, di rumah tempat ditemukannya jenazah satu keluarga Fransiskus Xaverius Ong alias Amat (45).

Fransiskus ditemukan tewas di rumahnya Komplek Villa Kebun Sirih, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatra Selatan. Selain Fransiskus, istrinya Margareth Yentin Liana (43), dan dua anaknya Rafael Fransiskus (18), dan Kathylin Fransiskus (12) juga ditemukan tak bernyawa di rumah tersebut. Diduga keempatnya tewas ditembak.

Berdasarkan foto yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (24/10), secarik kertas bertuliskan "Aku sudah sangat lelah... Maafkan aku..." dan secarik kertas lainnya bertuliskan "Aku sangat sayang dengan anak & istriku... Choky & Snowy aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini"

Selain itu, di grup aplikasi Whatsapp bernama XAV'92, Fransiskus sempat mengetikkan pesan bertuliskan "Maafkan aku... Teman-teman... Kenanglah kebaikan ku saja jangan membicarakan kejelekanku... Jalan kalian masih panjang".

Grup WhatsApp tersebut merupakan grup alumni SMA Xaverius Kota Lubuk Linggau, Sumsel angkatan tahun 1992. Fransiskus yang merupakan alumni SMA itu, mengirimkan pesan pada pukul 02.48 WIB.

Kakak ipar korban, Effendi (50) mengatakan baru mengetahui kabar kematian Frans sekeluarga dari asisten rumah tangga korban yang memberi kabar ke keluarga besar.

"Padahal semalam jam sembilan-an masih sempat ngobrol lewat WhatsApp, normal-normal saja. Saya kaget tahu-tahu pagi ada kabar itu. Saya langsung ke rumahnya. Lalu ikut ke sini katanya untuk visum," ujar Effendi saat ditemui di Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang, Rabu (24/10).

Kata Effendi, Frans dan keluarganya dikenal sebagai pribadi yang taat beribadah dan rajin ke gereja. Dirinya pun berujar, bisnis CV Frantinkom milik korban yang bergerak di bidang desain interior sedang menanjak dan banyak menerima pesanan.

"Kalau masalah keluarga setahu saya enggak ada. Lagian keluarga kami jarang ikut campur masing-masing keluarga," katanya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Komisaris Besar Budi Suryanto membenarkan bahwa pihaknya menemukan kertas bertuliskan tangan tersebut dan dijadikan barang bukti yang akan diperiksa oleh penyidik.

"Nanti akan dicocokkan dulu sama penyidik, itu tulisan tangan siapa," ungkapnya.

Budi mengungkapkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan jenazah para korban pun masih dalam proses untuk otopsi dan mengeluarkan proyektil yang masih bersarang di jasad para korban.

(idz/ugo)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2SeBgo6

No comments:

Post a Comment