Pages

Monday, October 1, 2018

Demi Tampil di Asia, Liga 1 Diminta Dilanjutkan 5 Oktober

Jakarta, CNN Indonesia -- Klub-klub peserta Liga 1 2018 meminta kepada PSSI dan operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru, untuk kembali melanjutkan kompetisi pada 5 Oktober nanti demi bisa tampil di level Asia.

Tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada 23 September membuat PSSI menghentikan sementara kompetisi Liga 1 2018 sejak pekan ini hingga waktu yang tidak ditentukan. Penghentian itu pun mendapat dukungan dari BOPI dan juga Kemenpora.

Hanya saja, dalam pertemuan pada Sabtu (29/9), yang juga bertepatan dengan laga amal antara Arema FC vs Madura United untuk bencana di Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah, 18 klub peserta Liga 1 2018 membuat tuntutan untuk PSSI dan PT LIB.

Salah satu tuntutan yang krusial menurut klub adalah kembali melanjutkan Liga 1 2018 pada 5 Oktober 2018. Pasalnya, jika kompetisi libur terlalu lama dikhawatirkan akan merugikan klub yang memiliki potensi tampil di kompetisi Asia.

"Apabila kompetisi tidak segera digelar kembali, maka berpengaruh terhadap batas waktu pendaftaran [di kompetisi] AFC 2019," tulis surat pernyataan yang ditandatangani Haruna Soemitro, Manajer Madura United sebagai Koordinator 18 Klub Liga 1 2018 yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (1/10).

Poin kedua dari pertimbangan agar segera digulirkan kembali Liga 1 adalah, pemberhentian kompetisi sementara itu berdampak pada aspek finansial klub, dikarenakan terjadi pembengkakan anggaran baik terhadap kontrak pemain dan ofisial serta operasional klub. Ketiga, pemberhentian akan berdampak terhadap aspek pembinaan pemain lantaran tidak berkompetisi sebagaimana mestinya.

Dihubungi terpisah, pemilik Bali United Pieter Tanuri mengatakan klub-klub menjadi pihak yang ikut bertanggung jawab dengan menerima hukuman yang dikeluarkan federasi nantinya.

Kompetisi Liga 1 dihentikan akibat adanya suporter yang tewas sebelum laga Persib vs Persija.Kompetisi Liga 1 dihentikan akibat adanya suporter yang tewas sebelum laga Persib vs Persija. (AFP PHOTO / TIMUR MATAHARI)
"Sebagai pemilik klub dan yang menerima hukuman, sudah saatnya kami ikut bersuara. Pastinya kami tidak ingin kejadian seperti kemarin terulang lagi. Kami introspeksi diri," kata Pieter melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com.

Pieter khawatir, jika pemberhentian Liga 1 2018 terlalu lama akan berpengaruh pada kesempatan klub-klub peserta untuk tampil di Piala AFC maupun Liga Champions Asia.

"Ini kami bahas supaya pendaftaran ke Piala AFC tidak terlewat. Kalau lama-lama [kompetisi diberhentikan] nanti tidak bisa kirim wakil kita ke Piala AFC dan Liga Champions," ungkap Pieter.

Liga 1 perlu segera dilanjutkan agar klub bisa tampil di kompetisi level Asia di musim depan.Liga 1 perlu segera dilanjutkan agar klub bisa tampil di kompetisi level Asia di musim depan. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Sementara, Direktur Utama Persija Gede Widiade berharap respons cepat dari PSSI yang sudah membentuk tim investigasi untuk menyelesaikan masalah ini.

"Saya dengar dari BOPI [dihentikan] sepekan. Dengan catatan, apabila PSSI reaktif, cepat, responsif, maka tidak akan diperpanjang lagi, karena yang mereka harapkan hanya respons dari PSSI," kata Gede.

"Saya harap PSSI cepat, agar pemberhentian sementara BOPI maupun Menteri [Imam Nahrawi] dapat segera dicabut," pinta Gede.

Gede berharap keputusan yang diambil memiliki efek jera yang paling ditakutkan klub dan suporter. Terpenting, tujuannya supaya tidak ada korban nyawa lagi ke depannya.

"Mungkin [klub] dihukum lima tahun tidak boleh ditonton dan harus main di luar kota. Pasti [suporter] 'mati', klubnya 'mati', suporternya takut. Tapi kalau hukumannya hanya bayar Rp1 miliar, tiga kali tidak boleh main, klub besar pasti bisa karena beli bus mewah dan bikin store besar bisa. Ini [hukuman denda] hukuman yang tidak mendidik," ucap Gede. (sry/ptr)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2IuzDhA

No comments:

Post a Comment