Bintang berkebangsaan Kanada ini mengaku sudah kenal dekat dengan batik sejak pertama kali datang ke Indonesia hampir 20 tahun lalu. Ketika itu, Mike ikut dengan sang ayah, seorang diplomat yang ditugaskan di Indonesia.
"Pas ke Indonesia tahun 1999, ayah saya di Kedutaan Besar dan sering mengikuti kegiatan di mana banyak orang dan politisi memakai batik. Waktu itu saya melihat batik membuat orang terlihat lebih dewasa," kata Mike dalam peluncuran koleksi batik Nusantara dari The Cufflinks Store di Jakarta, Selasa (9/10).
Semakin lama tinggal di Indonesia, lambat laun Mike menyadari batik bukan sekadar busana formal. Lebih dari itu, batik memiliki nilai etnik dan kearifan lokal yang membawa sejarah bangsa Indonesia.
"Ini bukan hanya fesyen, tapi pernyataan historis. Kalau cinta Indonesia, kita pakai ini dengan bangga," ucap artis yang mengawali karier sebagai model ini.
Dalam memilih batik, Mike tak hanya memakai warna-warna gelap yang identik dengan kaum Adam. Dia juga senang bermain dengan warna cerah seperti putih, merah, dan biru untuk memberikan kesan dewasa.
Walau berani bermain dengan banyak warna, biru dongker merupakan warna favorit Mike. "Warna navy itu membuat aku sangat percaya diri," ujar Mike.
Mike juga memilih potongan batik yang pas di badan. Menurutnya, potongan ini dapat menonjolkan bentuk badannya sehingga tampak lebih menarik.
Pemain film Hafalan Shalat Delisa ini menggunakan batik di acara formal dan semi-formal. Batik lengan panjang dipadu dengan celana bahan menjadi pilihan Mike untuk datang di acara formal. Sedangkan pada kegiatan semi-formal, Mike mengenakan batik lengan pendek dipadu dengan jeans.
"Kalau ke kedutaan atau acara bisnis pakai lengan panjang dan rambut ditata rapi. Kalau yang semi-formal, suka pakai yang lengan pendek dan jeans karena lebih nyaman dan versatile," ungkap Mike. (ptj/asr)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2yDLyoH
No comments:
Post a Comment