Hal ini disampaikan Willem dalam konferensi pers "Update Tanggap Bencana Sulteng" yang digelar di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Senin (8/10).
"Anggaran sedang kami ajukan. Hari ini kami ajukan ke Kementerian Keuangan untuk dana siap pakai atau dana cadangan penanggulangan bencana dari Kementerian Keuangan untuk Sulteng," kata Willem.
Willem menjelaskan pasca gempa yang terjadi pada Jumat 28 September 2018 lalu, dana siap pakai yang dimiliki di BNPB langsung dikeluarkan sesuai kebutuhan dalam penanganan bencana di Sulteng.
"Kami usulkan sementara Rp500 miliar untuk kebutuhan Sulteng. Jadi ini tahap awal yang kami ajukan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan nantinya dana cadangan yang diajukan itu dialokasikan untuk menunjang kegiatan posko bencana dan pembelian berbagai kebutuhan yang sifatnya mendesak di Sulteng."Rp500 miliar tidak harus dihabiskan, tapi sesuai kebutuhannya. Misalnya aktivasi posko serta pembelian berbagai barang kebutuhan darurat dan mendesak," kata Sutopo.
Diketahui hingga Senin (8/10) pukul 13.00 WITA, jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai 1.948 orang. Sebanyak 10.679 orang luka-luka, yakni 2.549 orang luka berat dan 8.130 orang luka ringan. Sedangkan korban hilang sebanyak 835 orang.
Sementara BNPB mencatat jumlah pengungsi sebanyak 74.444 orang yang tersebar di 147 titik pengungsian. Rinciannya, 38.621 orang di Kota Palu, 15.600 orang di Sigi, dan 20.223 orang di Donggala.
(fhr) from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2CwYeCb
No comments:
Post a Comment