Pages

Saturday, October 6, 2018

Bencana Warnai Persiapan Gelaran IMF-World Bank

Jakarta, CNN Indonesia -- Sederet bencana mewarnai persiapan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018. Erupsi Gunung Agung di Bali mengawali rangkaian persiapan acara. Padahal, Bali adalah lokasi acara yang dipilih pemerintah.

Namun, selang beberapa bulan dari pembentukan panitia nasiona, aktivitas erupsi mulai terdeteksi. Aktivitasnya terus meningkat hingga memaksa ratusan ribu warga setempat untuk mengungsi. Sempat mereda, namun satu bulan setelahnya erupsi malah kembali meningkat hingga mengepulkan abu tebal dengan ketinggian 4.000 meter.

Pemerintah tidak buru-buru mengambil langkah memindahkan lokasi acara, apalagi membatalkan hajatan bertaraf internasional itu. Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menenangkan koleganya di kepanitiaan nasional. "Keputusan (pembatalan) tak dilakukan karena satu fenomena ini," ujarnya pada November 2017 lalu.

Sembari terus memantau perkmbangan erupsi Gunung Agung, panitia acara menyiapkan seribu langkah apabila erupsi terjadi saat pertemuan tahunan dimulai. Salah satunya, pengalihan penerbangan.


Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut setidaknya telah menyiapkan sekitar 10 bandara yang akan menjadi titik pendaratan darurat bila penerbangan tidak bisa melintasi langit Bali. Bandara yang disiapkan, yakni Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Lombok, Kupang, dan Banyuwangi.

"Kesepuluh bandara tersebut sebagai bandara alternatif bagi pesawat yang melayani rute penerbangan ke Bandara Ngurah Rai Bali yang ditutup apabila terdampak debu vulkanik Gunung Agung," katanya.

Budi memperkirakan akan ada sekitar lima ribu penumpang angkutan penerbangan yang terdampak bila Bandara Ngurah Rai ditutup akibat aktivitas Gunung Agung. Dari lima ribu penumpang itu, diperkirakan 70 persen di antaranya akan keluar Bali.

Antisipasi lain yang dilakukan, yaitu memindahkan penumpang ke rute Banyuwangi dan Praya (Lombok), serta menambah opsi jalur darat melalui Banyuwangi dan Surabaya. Untuk jalur darat, pemerintah menyiapkan sekitar 100 bus untuk mobilisasi penumpang.


Gempa Lombok dan Palu

Setelah 'adem ayem' Gunung Agung, masyarakat dikejutkan dengan gempa Lombok. Gempa berkekuatan 6,4 tersebut meluluh-lantakkan banyak korban jiwa dan bangunan. Bali yang menjadi tetangga Lombok ikut merasakan getarannya. Tak cuma itu, Lombok pun masuk dalam daftar tempat wisata yang ditawarkan ke para partisipan.

Belum selesai pemulihan gempa Lombok, Indonesia kembali dirundung bencana. Kali ini, terjadi di Palu, Sulawesi Tengah. Gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Donggala hingga memicu tsunami.


Gempa-tsunami di Sulawesi Tengah ini boleh dibilang ibarat puncak dari semua rintangan perhelatan IMF-World Bank. Jumlah korban jiwa bahkan mencapai lebih dari 1.500-an orang. Seluruh penjuru dunia bahkan memberikan perhatian yang sangat dalam pada bencana alam ini, meski tidak sampai ditetapkan sebagai bencana nasional oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Deretan bencana tersebut tak juga menyurutkan langkah pemerintah untuk menggelar 'karpet merah' bagi tamu-tamu pentingnya. Justru, pemerintah semakin sigap untuk menyiapkan peralatan dan pusat logistik yang diperlukan apabila terjadi bencana alam.

Pusat logistik itu disebar di Surabaya, Medan, Lampung, Makassar, hingga Kalimantan. "Semua kami simulasikan, misal semua infrastruktur hancur, maka nanti akses transportasi akan datang dari mana-mana saja. Itu semua kami siapkan," tutur Ketua Panitia Pelaksana Harian Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 Susiwijono.

(uli/bir)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2NnsTTz

No comments:

Post a Comment