Pages

Thursday, October 4, 2018

Bau Anyir dan Lalat Beterbangan di Sepanjang Pesisir Mamboro

Palu, Sulawesi Tengah, CNN Indonesia -- Bau anyir merebak di sepanjang Pantai Mamboro, Palu Utara, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10). Pesisir ini merupakan salah satu kawasan yang terseret ombak tsunami Palu pada Jumat pekan lalu.

Lalat-lalat beterbangan di atas puing-puing bangunan, suaranya berdengung hampir di tiap penjuru.

Pinggir Pantai Mamboro merupakan kawasan tempat sejumlah gudang, rumah, dan toko berdiri. Salah seorang warga sekitar, Budi, memperkirakan sejumlah pekerja dan warga masih berada di lokasi saat tsunami menerjang.

"Saya tidak bisa memperkirakan, tapi sepertinya masih ada kalau mencium baunya," katanya saat ditemui di sekitar lokasi, Kamis (4/10).


Warga sekitar lainnya, Iki, juga menduga sejumlah mayat masih berada di antara reruntuhan bangunan yang terhampar di sepanjang pinggir Pantai Mamboro.

Menurutnya, anyir tersebut masih menyengat hidung walaupun Basarnas telah melakukan evakuasi di lokasi.

"Ini masih bau, sepertinya masih ada (mayat) di reruntuhan ini," ujar Iki.

Bahkan, lanjutnya, anyir mayat juga tercium sangat tajam di Pantai Palu Indah yang terletak sebelah Pantai Mamboro. Dia menduga, jumlah mayat yang belum terevakuasi di kawasan tersebut lebih banyak.

"Di sana Pantai Palu Indah lebih parah lagi kerusakannya. Sepertinya lebih banyak lagi jumlahnya (belum terevakuasi)," tuturnya.

Bau Anyir dan Lalat Beterbangan di Sepanjang Pesisir MamboroSuasana di pinggir Pantai Mamboro, Palu Utara, Palu, Sulawesi Tengah pada Kamis (4/10). (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)

Sejumlah reruntuhan bangunan masih terlihat di sekitar pinggir Pantai Mamboro dan Pantai Palu Indah. Bahkan, sebuah kapal berwarna hijau terlihat karam di pinggir Pantai Mamboro setelah terhempas ombak tsunami pada Jumat pekan lalu.

Belum diketahui langkah yang akan diambil pemerintah untuk memulihkan kawasan yang menjadi tempat kehidupan sejumlah warga Palu ini. Upaya evakuasi masih dilakukan di beberapa tempat.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulteng mencapai 1.424 jiwa. Sebanyak 1.407 di antaranya yang dimakamkan di Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi.

Angka tersebut masih mungkin meningkat mengingat proses evakuasi belum dilakukan di sejumlah kelurahan seperti Petobo, Palu Selatan dan Balaroa, Palu Barat.


Sejumlah warga yang selamat dari bencana gempang di kelurahan tersebut masih terus berupaya mencari anggota keluarganya yang hilang di antara reruntuhan bangunan.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Muhammad Syaugi mengatakan proses evakuasi belum dilakukan di sejumlah kelurahan tersebut karena terkendala akses jalan untuk memasukkan alat berat.

Basarnas saat ini memprioritaskan melakukan evakuasi di daerah-daerah yang bisa dimasuki alat berat.

"Balaroa cukup dalam. Jadi kami memprioritaskan tempat yang alat berat bisa, karena saya lihat tanpa alat berat tempat-tempat ini tidak bisa, dengan tangan manusia tidak bisa," kata Syaugi saat ditemui di Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufrie, Palu.

(mts/gil)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2xZOVXL

No comments:

Post a Comment