"(Mereka) dikasih (vaksin MR). Saya selalu kontak sama dinas kesehatannya, menanyakan apa yang diperlukan daerahnya. Mereka sudah melakukan (vaksin MR). Vaksin semua tetap kami distribusikan," ujar Nila saat ditanyai wartawan.
Tak cuma itu, Kemenkes juga telah mempersiapkan tempat penyimpanan yang mumpuni agar tak ada kerusakan vaksin.
Vaksin MR sendiri menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Pasalnya, vaksin buatan India itu tidak mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Namun, seiring berjalannya waktu, MUI kemudian memperbolehkan vaksin untuk digunakan masyarakat muslim atas alasan keterpaksaan. Bio Farma sendiri saat ini tengah mengembangkan vaksin serupa dengan bahan yang halal.
"Pertama, terdapat kondisi keterpaksaan (dlarurat syar'iiyah), kedua belum ditemukannya vaksin MR yang halal dan suci," kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI KH. Asrorun Ni'am Sholeh di Gedung MUI Pusat, Jakarta Senin (20/8) malam.
"Ketiga, ada keterangan ahli yang kompeten dan dipercaya tentang bahaya yang ditimbulkan akibat tidak diimunisasi dan belum vaksin halal, " imbuhnya.
Hukum vaksin MR akan kembali haram jika telah ditemukan vaksin serupa yang halal. Atas dasar itu, MUI meminta agar Kementerian Kesehatan harus menjamin tersedianya vaksin halal guna kepentingan masyarakat Indonesia. (asr/asr)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2LN8INS
No comments:
Post a Comment