Pages

Saturday, September 29, 2018

Relawan Harimau Jokowi Usung Program 'Terkam' Fadli Zon

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Ormas Harimau Jokowi, Saiful Huda menyatakan pihaknya sudah membuat perencanaan dan program kerja dalam mengawal Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk Pilpres 2019. Program pertamanya, yakni 'menerkam' Fadli Zon.

Hal itu disampaikan oleh Saiful saat menyampaikan orasi di acara Deklarasi Harimau Jokowi di Gedung Pemuda KNPI, Kemayoran, Jakarta Timur, Sabtu (29/9).

"Terkam Fadli Zon, jadikan dia pertama dari program kerja kami," kata Saiful di depan anggota ormasnya.

Kata terkam yang dimaksud adalah melaporkan Fadli Zon ke Bareskrim Polri, karena mengunggah video plesetan lagu anak-anak berjudul Potong Bebek Angsa melalui akun twitternya pada 21 September 2019 lalu.

Di video yang diunggahnya itu, sejumlah orang berbaju biru menyanyikan lagu Potong Bebek Angsa dan dalam salah satu penggalan liriknya mereka menuding Pemerintah sebagai bagian dari PKI.

Hal yang dilakukan Fadli menurut Saiful bentuk ketidakpahamannya akan implementasi demokrasi yang sesungguhnya. 

"Ketika itu dipersoalkan itu dibilang bagian dari demokrasi, apaan yang kayak begini kok seenaknya saja dibilang demokrasi?" ujarnya.

Ia melanjutkan penggunaan diksi terkam yang dimaksudnya itu bukan dengan cara kekerasan, melainkan dengan cara sesuai hukum. dari anggotanya yang terdiri dari banyak advokat, tentunya melalui jalur hukum.

"Besok hari Senin tanggal 1 Oktober persiapkan laporan ke Bareskrim Polri, mari kita beri pelajaran mereka," terangnya.

Sebelumnya, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest juga melaporkan Fadli Zon Bareskrim Polri terkait unggahan video Potong Bebek Angsa.

"Jadi (melaporkan Fadli ke Bareskrim), nanti siang," kata Rian kepada CNNIndonesia.com, Selasa (25/9).

Dia mengatakan laporan polisi dilayangkan karena video yang diunggah Fadli berpotensi menimbulkan keresahan, ketidakpercayaan kepada pemerintah dan alat negara, serta keonaran dan perpecahan. (sah)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2NPCXtI

No comments:

Post a Comment