Menurut Duta Besar Korsel untuk Indonesia, Kim Chang-beom, penguatan hubungan antara AS-Korut ini juga terbuka setelah Moon melakukan lawatan selama tiga hari ke Pyongyang sejak Selasa lalu.
Setelah bertemu Kim Jong-un, Moon akan bertemu secara bilateral dengan Trump di sela sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York akhir bulan ini untuk mendiskusikan langkah lebih lanjut terkait denuklirisasi di Semenanjung Korea.
"Itu yang benar-benar dikatakan Presiden Moon setelah kembali ke Seoul kemarin sore, bahwa mungkin kita akan melihat pertemuan puncak lainnya antara Presiden Trump dan Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un dalam waktu dekat."
Kim Chang-beom mengatakan perdamaian di Semenanjung Korea tak bisa lepas dari perkembangan relasi antara Washington dan Pyongyang. Jika hubungan Korut-AS masih dipertanyakan, dia menganggap perdamaian antara Seoul dan Pyongyang akan sulit dicapai.
Kim Chang-beom mengatakan Seoul akan terus berupaya menjadi jembatan antara Washington dan Pyongyang demi memajukan proses denuklirisasi.
Dengan perbaikan hubungan tersebut, Seoul juga berharap perjanjian damai antara Korut dan Korsel guna mengakhiri Perang Korea 1950-1953 lalu yang secara teknis masih berlangsung juga dapat terwujud.
"Tanpa progres substantif dalam hubungan bilateral AS-Korut, kami tidak akan bisa mencapai kesepakatan damai yang telah disetujui," kata Kim Chang-beom.
Dalam KTT inter-Korea ketiga, Moon dan Kim Jong-un sepakat mempererat kerja sama ekonomi dan pembangunan antara kedua Korea, termasuk menghubungkan jalur kereta api, jalan, dan program pariwisata antara Korut-Korsel.
Meski begitu, Korsel tetap sadar bahwa Korut masih menjadi subjek serangkaian sanksi internasional, termasuk dari PBB.
Karena itu, serangkaian proyek bersama tersebut baru bisa benar-benar dijalankan ketika sanksi terhadap Korut dicabut.
"Dan itu membutuhkan persetujan dari PBB dan sejumlah negara besar lainnya. Karena itu, meski kedua negara telah menyepakati sejumlah proyek bersama, (proyek-proyek itu) dilaksanakan dengan sejumlah syarat," katanya. (rds/has)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2pswRk7
No comments:
Post a Comment