Kapolres Bekasi Komisaris Besar Candra Sukma Kumara mengatakan terdapat lima kandidat dalam pemilihan di Desa Cibarusah pada Minggu (26/8) pekan lalu. Namun, ketika hasil diumumkan, pendukung empat calon yang kalah tidak terima.
Mereka pun menyambangi kantor desa dengan tujuan untuk menemui panitia pilkades. Namun, lantaran kesal tidak ditanggapi, mereka pun mengamuk.
"Itu karena ketidakpuasan dengan hasil Pilkades, kemudian mereka mau menanyakan ke panitia, panitia enggak ada yang mau nemuin, mereka marah akhirnya hanya kaca saja dilempar, hingga satu kaca itu rusak," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (31/8).
Dari hasil penyelidikan, kata Candra, satu orang berinisial L (23) pun ditetapkan sebagai tersangka. Dia terbukti melakukan pelemparan batu sehingga merusak kaca.
"Tersangka terbukti dalam pelemparan, cari sensasi yang ada. Provokator enggak ada, itu kan hanya ketidakpuasan saja. Mungkin dia emosi ambil batu dan timpuk," tuturnya.
Meski demikian, Candra memastikan jika situasi di tempat tersebut sudah aman terkendali. Gejolak masyarakat soal hasil Pilkades pun sudah dapat diredam.
"Pasca penangkapan sudah enggak ada gejolak, aman," tuturnya.
Perusakan kantor desa itu terjadi pada Kamis (30/8) sekitar pukul 10.30 WIB. Aksi itu pun dilaporkan ke polisi oleh Ade Suparwi (51) yang juga berada di lokasi tersebut.
Ade yang saat itu sedang berada di dalam ruangan pun mendengar suara pecah kaca.
Saat Ade keluar dari ruangannya, dia melihat ada sekumpulan massa yang berteriak ke arah Kantor Desa. Massa lalu merangsek dan menjebol pintu ruangan BPD atau Sekretariat Pilkades dan membawa kotak suara ke Aula Kantor Desa.
Dari peristiwa itu pun jendela serta pintu kantor BPD pun telah rusak. (ayp/sur) from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2wzifCG
No comments:
Post a Comment