"Setelah memberi tahun Dr. Mahathir, saya, Maszlee Malik dengan berat hati mengembalikan jabatan menteri pendidikan kepada perdana menteri," kata Malik dalam jumpa pers di Putrajaya, seperti dilansir Channel NewsAsia, Sabtu (4/1).
Kebijakan anggota Partai Pribumi Bersatu Malaysia itu sejak menjabat banyak menuai kontroversi. Dia dikritik karena dianggap fokusnya mudah terpecah akibat berbagai masalah dan gagal menetapkan standar pendidikan. Bahkan ada petisi daring yang dibuat untuk mendesak Malik mundur.
Salah satu kebijakannya yang dikritik adalah mengimbau supaya para pelajar mengenakan sepatu warna hitam ketimbang putih supaya tidak kelihatan cepat kotor. Akibat hal itu dia dijuluki 'Menteri Sepatu'.
Pada September 2018 Malik ditunjuk sebagai Presiden Universitas Islam Internasional Malaysia. Namun, dia didemo habis-habisan karena dianggap akan menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk meredam kritik dari mahasiswa.
Alhasil Malik memutuskan melepas jabatan itu pada November.
Kebijakan kontroversial Malik lainnya adalah menganjurkan para pelajar berenang di hotel dan menerapkan transaksi non-tunai di sekolah.
Malik menyatakan memiliki versi lain alasan pemicu dia mengundurkan diri. Menurut dia kebijakannya yang dipermasalahkan adalah ketika dia menganjurkan para pelajar mempelajari naskah Jawi, dan program sarapan gratis di sekolah.
Akan tetapi, Malik menganggap kebijakannya selama ini sudah cukup baik. Dia mencontohkan sudah mengurangi beban kerja guru yang dianggap tidak penting, dan mempromosikan gerakan Malaysia Membaca untuk mengunggah minat baca. Dia juga meninjau ulang Undang-Undang Pendidikan untuk mewajibkan pendidikan menengah.
"Sayangnya hal-hal ini tidak menjadi berita utama. Namun hanya berita utama sensasional yang menjadi berwarna," kata Malik.
Mahathir dalam unggahan melalui akun Facebook menyampaikan terima kasih atas jasa Maszlee dan akan segera memutuskan penggantinya. (ayp)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2ZQPIH3
No comments:
Post a Comment