Pages

Monday, November 4, 2019

Emisi Mobil Lebih Baik, Pasar Otomotif Jerman Melonjak

Jakarta, CNN Indonesia -- Pasar otomotif Jerman mengalami kenaikan pada Oktober 2019. Sebanyak 284.593 mobil baru diluncurkan bulan lalu, atau naik 12,7 persen periode sama tahun lalu, menurut Otoritas transportasi Jerman (Kraftfahrt-Bundesamt/KBA).

Mengutip AFP, Selasa (5/11), kenaikan penjualan mobil di Jerman diiringi komitmen perusahaan otomotif menghasilkan kendaraan hemat bahan bakar dan beremisi gas buang rendah.

Penjualan otomotif Eropa mulai terpukul pada September 2018 ketika Uni Eropa memperkenalkan tes polusi udara yang dikenal sebagai Worldwide Harmonized Light Vehicle Test Procedure atau WLTP dalam menanggapi skandal kecurangan emisi "dieselgate" yang muncul pertama kali pada 2015.

Beberapa perusahaan otomotif 'berusaha keras' untuk mendapatkan sertifikasi kendaraan mereka. Kondisi ini tidak bisa dihindari hingga berujung mengerucutnya penjualan kendaraan selama berbulan-bulan.

"Menyusul regulasi yang disebabkan oleh peraturan WLTP pada tahun lalu, memiliki dampak positif pada pasar [otomotif]," kata Federasi Industri Kendaraan Jerman (VDA) dalam sebuah pernyataan.

Pemanufaktur otomotif Porsche dan Audi, yang merupakan salah satu merek yang paling terpukul oleh aturan ini, mencatat pasarnya masing-masing melonjak sebesar 498 persen dan 118 persen pada Oktober.

Merek Volkswagen melonjak 39 persen, dan pesaingannya Mercedes-Benz dan BMW membukukan kenaikan penjualan satu digit.

Diakui bahwa gejolak 'dieselgate' pada 2015 telah stabil dalam beberapa bulan terakhir. Pangsa mobil hybrid dan listrik terus tumbuh menggusur pasar mobil berbahan bakar fosil.

Penjualan kendaraan listrik di Jerman tercatat mengalami peningkatan, namun masih menyumbang kurang dari dua persen dari registrasi mobil baru pada Oktober, dan mobil hibrida lebih dari sembilan persen.

Sementara itu VDA mencatat bahwa permintaan mobil Jerman di sejumlah negara merosot empat persen pada periode sama, yang menggambarkan pertumbuhan global sedang lebih lemah dan memicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan Jerman dalam beberapa waktu ke depan.

(mik)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2CiqFl3

No comments:

Post a Comment