Mourinho yang tampil menjadi komentator dalam siaran langsung final Liga Champions menganggap Liverpool memainkan gaya yang berbeda tidak seperti biasa.
Secara gamblang, pelatih yang pernah meraih dua gelar Liga Champions bersama FC Porto dan Inter Milan itu membeberkan gelandang-gelandang The Reds justru menjauh dari trio penyerang Liverpool dan lebih berkonsentrasi membantu pertahanan.
Trent Alexander-Arnold berhadapan dengan Dele Alli. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)
|
"Mereka menetap di blok yang terdiri dari tujuh orang [tiga gelandang dan empat bek], mereka sangat pragmatis, bertahan sangat solid," sambungnya.
Mengacu kepada pertandingan final Liga Champions, Mourinho pun mengatakan laga berjalan tidak dalam kualitas terbaik.
"Karena ini adalah laga final Liga Champions, seharusnya ada sisi emosionalnya, tetapi saya pikir kualitas pertandingan tidak bagus dan Tottenham harus merasa frustrasi karena mereka kalah dan mereka merasa bisa bermain lebih baik. Di momen besar ini harusnya Anda menampilkan permainan terbaik," tambahnya.
Sementara Arsene Wenger yang menjadi tandem Mourinho dalam menjadi komentator juga menganggap kedua kesebelasan tidak berada pada performa terbaik."Pada akhirnya pertandingan ditentukan dengan dua bola mati. Secara personal saya percaya ini adalah Liverpool yang rata-rata dan Tottenham masih bisa tampil lebih baik lagi. Mereka kurang menampilkan insting membunuh dan saya merasa ini lebih terkait dengan hal psikologi ketimbang kualitas sebenarnya," ujar Wenger. (nva/sry)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2EP5DMH
No comments:
Post a Comment