Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan ini menjadikan inflasi tahun kalender mencapai 0,35 persen hingga Maret kemarin. Kendati mencatat inflasi, angka ini lebih kecil dari Maret tahun lalu yang mencatat inflasi 0,2 persen.
"Ini merupakan hasil dari survei 82 kota, di mana 51 kota mengalami inflasi dan 31 kota mengalami deflasi, " ujar Suhariyanto, Senin (1/4).
Jika dilihat dari kelompok pengeluaran, sejatinya deflasi terjadi di kelompok bahan makanan yakni 0,01 persen. Komoditas seperti beras, daging ayam ras, dan ikan segar memberikan andil deflasi masing-masing 0,03 persen. Kemudian, telur ayam ras juga mengalami penurunan harga 0,02 persen, dan tomat dan wortel menurun 0,01 persen.
Namun di sisi lain, terjadi kenaikan harga, seperti bawang merah sebesar 0,06 persen, bawang putih sebesar 0,04 persen, dan cabai merah yang naik sebesar 0,01 persen. Sehingga, meski mengalami deflasi, kelompok bahan makanan tidak memberi andil apa-apa ke inflasi Maret.
Kondisi ini tidak bisa membendung dampak inflasi dari kenaikan tarif tiket pesawat yang memberi andil inflasi 0,03 persen. Suhariyanto bilang tarif pesawat konsisten memberi andil inflasi sejak awal tahun.
"Jadi pada inflasi Maret kemarin disebabkan karena bawang putih, bawang merah, dan juga tiket pesawat," jelas dia.
Dengan demikian, ini menyebabkan inflasi secara tahunan mencapai 2,48 persen. Namun, ia bilang angka ini masih terkendali.
"Apalagi inflasi ini secara year-on-year di bawah tahun lalu yang sebesar 3,4 persen, artinya inflasi terkendali," papar dia.
No comments:
Post a Comment