Mengutip CNN pada Kamis (3/1), Bo Haaning dari Badan Investigasi Kecelakaan Denmark menyatakan peti kemas itu jatuh dari kereta barang dan ditabrak kereta penumpang.
Kereta barang itu adalah milik perusahaan jasa pengiriman barang Deutsche Bahn Cargo Scandinavia. Mereka sedang membawa muatan bir Carlsberg, seperti dikonfirmasi juru bicara perusahaan bir tersebut, Kasper Elbjorn.
Haaning menolak berkomentar ketika ditanyai apakah angin kencang turut menjadi faktor penyumbang dalam kecelakaan tersebut.
"Kami belum tahu persis apa yang terjadi. Ada kereta barang yang datang dan kereta penumpang kemudian menabraknya. Mengenai kronologinya, kami belum bisa menjelaskan lebih lanjut," kata kepala polisi, Funen Lars Braemhoj.
Meskipun penumpang telah dievakuasi, polisi dan tim penyelamat masih terus bekerja di lokasi kejadian.
Braemhoj juga mengatakan angin kencang membuat operasi penyelamatan korban menjadi lebih sulit.
Kim Agersoe Nielsen, kepala teknis perusahaan yang mengawasi operasi jembatan, mengatakan kondisi angin saat kecelakaan tercatat masih aman untuk dilewati kereta.
Perdana Menteri Lars Lokke Rasmussen mengatakan kecelakaan kereta api paling mematikan dalam sejarah Denmark ini telah mengguncang seluruh masyarakat. Ia juga berterima kasih kepada para pihak atas upaya dan jasa mereka.
Salah satu penumpang kereta api tersebut, Jim Nielson, mengungkapkan suasana menegangkan yang ia lewati ketika kecelakan terjadi.
"Saya melihat percikan api keluar dari roda kereta. Saya langsung menundukkan kepala. 10 detik kemudian saya mendengar ledakan. Kemudian kereta berenti. Suasana saat itu benar-benar gelap gulita, penumpang kebingungan. Bagian paling depan kereta merupakan bagian paling parah, sepertinya sebagian besar korban dari gerbong depan," tambah Nielson.
Heidi Langberg Zumbusch, penumpang lain yang menumpang gerbong kereta api dengan saudara perempuan dan dua keponakannya, berusia 11 dan 18 tahun, juga mengaku mendengar dentuman ketika kecelakaan terjadi.
No comments:
Post a Comment