Pada 2014 silam, seorang penggemar bernama Jennifer Fraissl menuntut sang DJ ke meja hijau. Ia mengklaim mengalami stroke setelah Skrillex melompat ke atas kepala para penonton dan diarak atau stage-dive, dalam sebuah penampilannya di Belasco Theater, Los Angeles.
Fraissl dinyatakan memenangkan tuntutan tersebut. Dirinya disebut berhak mendapatkan kompensasi sebesar $4,5 juta atau setara Rp65 miliar, dan Skrillex yang dianggap bertanggung jawab, diwajibkan membayar 35% dari jumlah keseluruhan.
Sisanya, dibagi antara agensi tur Skrillex, Lost Boys, dan pemilik lokasi acara pada saat itu. Namun Fraissl tak serta-merta bebas, dirinya dianggap turut serta dalam kesialan tersebut dan harus membayar sebesar 15%.
Pengacara Skrillex, Barry Thompson, mengungkapkan bahwa ada bukti video yang menunjukkan sang artis sama sekali tidak bersentuhan fisik dengan Fraissl.
Dirinya menyatakan sedang berunding untuk menerima keputusan atau naik banding.
Skrillex sendiri dikabarkan menerima keputusan itu dengan lapang dada. Baginya, kesehatan penggemar jauh lebih penting daripada materi.
"Tidak ada yang lebih penting bagi saya daripada penggemar dan keamanan mereka di konser saya. Saya ingin mereka bersenang-senang dan menikmati musik," katanya.
 Foto: REUTERS/Mario AnzuoniSkrillex dalam salah satu penampilannya bersama Justin Bieber. |
Di tahun 2018 ini, Skrillex terlihat cukup sibuk. Tidak hanya di belakang meja DJ, namun dia juga kembali bersama dengan band yang pernah membesarkan namanya, From First To Last. Sempat memilih meninggalkan band emo-nya itu, Sonny Moore alias Skrillex bergabung lagi di departemen vokal.
Kini From First To Last disebut sedang mengerjakan album terbaru, setelah sebelumnya merilis Surrender yang ditulis dan diproduseri oleh Skrillex.
[Gambas:Youtube] (rea)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2r1xmlY
No comments:
Post a Comment