"Dengan aliran modal asing masuk, tentu saja itu menambah suplai dan kemudian memperkuat nilai tukar rupiah," kata Perry, Jumat (30/11).
Perry melanjutkan, masuknya modal asing tersebut menandai makin kuatnya kepercayaan dari investor global terhadap kebijakan-kebijakan ekonomi yang ditempuh, baik oleh bank sentral maupun pemerintah.
Faktor lainnya yang mendorong penguatan nilai tukar rupiah adalah semakin bekerjanya mekanisme pasar lewat berbagai kebijakan dan terobosan yang diambil bank sentral. Telah ada transaksi pasar uang yang tidak hanya spot, tapi juga swap hingga Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).
Selain itu, Perry menuturkan, ada penurunan risiko ekonomi global melalui beberapa proses perundingan perdagangan antara AS dengan China.
Bank sentral sendiri memprediksi bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) masih akan mengerek tingkat suku bunga acuannya atau Fed Fund Rate (FFR) pada Desember 2018. The Fed juga diyakini akan menaikkan suku bunganya tiga kali pada tahun depan.
"Kami sudah antisipasi rencana kenaikan suku bunga The Fed khususnya di Desember maupun Januari. Kami masih melihat meski ntr stabil menguat. Kami masih melihat bahwa rupiah itu masih undervalue," imbuhnya.
Aliran Modal Asing
Perry mengungkapkan, modal asing mulai masuk ke Surat Berharga Negara (SBN). BI mencatat, sepanjang November 2018 (month to date/mtd) modal asing yang masuk ke SBN mencapai Rp34,25 triliun
"Alhamdulillah bahwa aliran portofolio asing ke SBN yang memang sejak beberapa bulan lalu masuk dan ini semakin banyak masuk sehingga secara keseluruhan year to date mencapai Rp62,4 triliun," ujar Perry.
Selain ke SBN, aliran modal asing juga terpantau membanjiri pasar saham. Bank sentral mencatat aliran investasi asing ke saham sebesar Rp12,2 triliun sepanjang November 2018. Dengan demikian, secara keseluruhan ada aliran masuk modal asing ke SBN dan saham sebesar Rp46,4 triliun pada bulan ini. (ulf/asr)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2RwwRMg
No comments:
Post a Comment