"Sehingga jumlah narapidana Lapas Kelas IIA Banda Aceh saat ini 639 orang dengan kapasitas 800 orang," kata Sri Puguh, dalam keterangan tertulisnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (30/11).
Sri menjelaskan, saat pelarian terjadi, pengamanan lapas yang dihuni 726 narapidana ini berkekuatan 10 petugas pengamanan yang terdiri dari 7 Calon Pegawai Negeri Sipil, satu anggota jaga, dan dua Petugas Pintu Utama (P2U). Selain itu, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP), Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban, dan 2 staf KPLP juga berada di lokasi.Sri merunut, peristiwa bermula ketika beberapa oknum narapidana menyalahgunakan waktu salat magrib untuk merancang pelarian dan mencoba merusak ornamesh (pagar kawat besi) yang memisahkan kamar hunian dengan kantor utama menggunakan barbel. Saat ditegur petugas, narapidana melawan yang mengakibatkan seorang petugas terluka dan Kepala KPLP terkena siraman cairan yang diduga air cabai.
Para narapidana yang berhasil melewati ornamesh merangsek menuju pintu akses P2U, namun terkunci sehingga menuju aula yang beberapa waktu lalu terbakar dan menjebol besi teralis jendela yang menghadap ke arah luar lapas. Pihak Lapas Kelas IIA Banda Aceh langsung melakukan koordinasi dengan pihak TNI dan Kepolisian Resor Kota Banda Aceh untuk melakukan pengamanan dan pencarian narapidana yang melarikan diri.
"Kami telah memerintahkan seluruh jajaran melakukan dan meningkatkan intensitas kontrol dan inspeksi, khususnya saat jam rawan, memastikan seluruh narapidana berada di dalam kamar dan terkunci, dan melakukan koordinasi dengan aparatur keamanan Kepolisian/TNI," ujarnya.
Sri juga memastikan akan menambah kekuatan pengamanan dari unsur staf dan melakukan deteksi dini dan pencegahan potensi gangguan keamanan dan ketertiban.
"Kami harap narapidana yang masih melarikan diri agar kembali ke lapas dan menjalani sisa pidananya," ucap dia. (ain/ain)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2P7tmdq
No comments:
Post a Comment