"Kami terbatas jadi banyak negara sumbang. Singapura 2-3 pesawat, Malaysia, Korea, India juga. Amerika Serikat juga," kata Wiranto di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (2/10).
Kesiapan membantu melalui pesawat disampaikan para duta besar negara sahabat ketika berdialog dengan Wiranto dan Wakil Menteri Luar Negeri M. Fachir pada Senin (1/10) sore di Kemenko Polhukam.
Sejak kemarin, Wiranto menyatakan pesawat C-130 menjadi salah satu kebutuhan karena hanya jenis itu yang bisa mendarat di kondisi landasan pascagempa.
Menurut Wiranto, pesawat akan sangat membantu untuk memasok kebutuhan korban seperti membawa makanan dari Balikpapan sehingga roda kehidupan mulai pulih dan masyarakat bisa tenang.
"Pesawat C-130 sudah kira-kira hampir 10 pesawat yang akan diperbantukan ke Angkatan Udara masuk dari Jakarta, Balikpapan, dan Makassar," tutur mantan Panglima ABRI ini.
Menko Polhukam Wiranto. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
|
"Jadi 18 negara yang sebenarnya sudah menyampaikan keinginan untuk membantu. Sampai pagi ini sudah terdaftar 14 negara yang jelas sudah membantu ini," ucapnya.
Beberapa negara juga menyumbang dalam bentuk dana. Wiranto menegaskan bantuan bakal diatur dengan baik serta tepat sasaran dan dipertanggungjawabkan.
"Bantuan ini akan terus bergulir tidak hanya sampai tanggap darurat tapi bantuan ini akan terus mengalir sampai proses rehabilitasi dan rekonstruksi," ujar Wiranto.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan banyaknya tawaran bantuan internasional bagi korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak teman.
Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah hingga Selasa (2/10) siang mencapai 1.234 orang. Hal ini disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwonugroho.
No comments:
Post a Comment