Pages

Friday, October 5, 2018

Sembilan Atlet Gagal Tampil Asian Para Games 2018

Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak sembilan atlet dari 43 negara peserta dipastikan tidak memenuhi syarat klasifikasi untuk mengikuti pertandingan di 18 cabang olahraga yang dimainkan di Asian Para Games 2018.

Direktur Klasifikasi INAPGOC Christoper Mulyadi mengatakan semula ada 11 atlet yang tidak lolos klasifikasi tampil di Asian Para Games 2018.

Sebanyak enam dari 11 atlet itu masuk klasifikasi visual impairment atau memiliki keterbatasan dalam penglihatan. Total 11 atlet yang tak bisa tampil di Asian Para Games terdiri dari satu atlet para swimming, satu atlet atletik dan tiga atlet judo. Sisanya, dua atlet dari para tenis meja, satu atlet voli duduk dan satu atlet goal ball.

"Sampai pukul 12.00 hari ini (Jumat 5/10), ada 11 atlet yang tidak bisa ikut bertanding. Sebab mereka tidak bisa memenuhi minimal disabilitas di masing-masing cabang olahraganya. Penilaian ada pada fungsi [keterbatasan] yang mempengaruhi atlet dalam memainkan cabor tertentu," kata Christoper Mulyadi di GBK Arena, Jakarta, Jumat (5/10).

"Tapi dari 18 cabang olahraga yang dipertandingkan hanya satu cabor yang tidak ikut klasifikasi yaitu para tenis meja. Alasannya, para tenis meja sudah dianggap cabor profesional yang penetapan atletnya berdasarkan penetapan unggulan lewat peringkat dunia," imbuhnya.

Ilustrasi para tenis meja.Ilustrasi para tenis meja. (AFP PHOTO / STEFANUS IAN)
Dari 11 atlet yang tidak lolos klasifikasi, ada tiga yang sudah mengajukan protes. Satu atlet sudah diproses dan sudah dilakukan klasifikasi ulang dengan hasil tetap tidak lolos klasifikasi.

Dua atlet lainnya akan diklasifikasi ulang besok, Sabtu (6/10). Namun, Christoper enggan menyebut atlet dari negara mana yang melakukan protes tersebut.

Selain atlet yang tidak lolos klasifikasi, ada juga atlet yang harus mengalami perubahan nomor spesialisasi pertandingan yang telah diikuti sebelumnya. Itu juga merupakan hasil dari klasifikasi yang dilakukan.

Protes hanya bisa dilakukan satu jam setelah hasil kualifikasi dilakukan.Protes hanya bisa dilakukan satu jam setelah hasil kualifikasi dilakukan. (AFP PHOTO / Lillian SUWANRUMPHA)
Perubahan nomor spesialisasi itu dijelaskan Christoper tidak hanya terjadi di Asian Para Games 2018, tapi juga di penyelenggaraan sebelumnya. Namun kali ini klasifikasi lebih diperketat lantaran Asian Para Games menjadi ajang kualifikasi menuju Paralimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

Asian Para Games ketiga ini diikuti 43 negara peserta dengan menampilkan 18 cabang olahraga. Dari 18 cabor, diperebutkan 512 medali dan diikuti 2.762 atlet.

"Ada juga 16 non-medal event yang diselenggarakan. Lima nomor dari atletik dan 11 nomor renang. Kebanyakan nomor itu tidak mendapatkan medali karena jumlah atletnya kurang jadi tidak memenuhi syarat minimal empat atlet dari dua negara untuk bisa dipertandingkan."

"Kalau syarat itu tidak terpenuhi, panitia tidak bisa memberikan medali, tapi pertandingan tetap digelar untuk menghargai atlet yang sudah lama berlatih," jelas Christoper.

Asian Para Games 2018 bakal dimulai secara resmi melalui upacara pembukaan di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (6/10). Tiga cabang olahraga juga bakal memulai pertandingannya di hari pertama gelarannya, yakni para bulutangkis, para tenis meja dan basket kursi roda. (TTF/ptr)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2NkgQGB

No comments:

Post a Comment