Pages

Friday, October 5, 2018

Pengungsi Gempa dan Tsunami Sulteng Mulai Terserang Penyakit

Jakarta, CNN Indonesia -- Sepekan lebih usai gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah para pengungsi mulai terserang penyakit. Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan para pengungsi kebanyakan mengalami influenza dan gangguan pencernaan.

"Kami sudah identifikasi, sekarang sudah mulai banyak atau meningkat kasus influenza seperti batuk dan pilek, kemudian gangguan pencernaan seperti diare juga sudah kita temukan," kata Achmad saat ditemui di Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, Palu, pada Jumat (5/10).

Achmad mengatakan kebanyakan yang mengidap influenza adalah anak di bawah lima tahun (balita), karena belum memiliki daya tahan tubuh sebaik orang dewasa.


Sementara itu, lanjutnya, gangguan pencernaan diperkirakan sebagai akibat dari keterbatasan air, buruknya sanitasi, dan kualitas makanan yang tak terjamin.
Pengungsi Gempa dan Tsunami Sulteng Mulai Terserang PenyakitSejumlah rumah warga hancur akibat terjangan tsunami di pesisir kec benawa, Donggala. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Menurut Achmad, kedua wabah penyakit ini harus segera ditangani. Pengidap influenza mesti segera diobati supaya tidak bertambah parah dan menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Sedangkan soal gangguan pencernaan harus diselesaikan dengan memperbaiki sanitasi.

"Solusinya bukan memberikan obat sebanyaknya, tapi selesaikan sanitasinya ini," kata Achmad.

Selain dua penyakit itu, menurutnya, sejumlah korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah juga mulai terserang penyakit yang berkaitan dengan kejiwaan. Dia mengatakan penyakit ini muncul lantaran sejumlah korban mengalami stres karena kehilangan anggota keluarga.


"Ada lagi bahwa penyakit terkait sisi kejiwaan itu sudah mulai muncul. Orang kehilangan keluarga, orang tidak pasti keluarga di mana itu mulai stres dan sebagainya," ucapnya.

BNPB menyampaikan jumlah korban jiwa per Kamis (4/10) malam menjadi sebanyak 1.571 orang meninggal dunia. Rinciannya terdiri dari Palu 1.352 orang, Donggala 144 orang, Sigi 62 orang, Parigi Moutong 12 orang, dan Pasangkayu, Sulbar 1 orang.

Korban yang telah dimakamkan sebanyak 1.551 jenazah. Korban dimakamkan secara massal di Poboya, Pantoloan, dan pemakaman keluarga. (mts/ayp)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2NrrE5X

No comments:

Post a Comment