Apalagi, bila melihat sumbangan yang diberikan sektor industri tersebut selama tiga tahun terakhir. Catatannya, pada 2015, sektor industri kreatif berhasil memberikan sumbangan Rp852 triliun pada PDB.
Pada 2016, sumbangan tersebut naik menjadi Rp923 triliun dan 2017 naik lagi menjadi Rp990 triliun. "Ke depan dengan bergulirnya revolusi industri 4.0, sektor ekonomi kreatif berpeluang besar menjadi andalan bagi pertumbuhan ekonomi kita. Apalagi, potensi kita didukung sumber daya manusia yang kreatif," katanya seperti dikutip dari website Kementerian Perindustrian, Senin (1/10).
Dari subsektor tersebut, Kementerian Perindustrian kata Gati mengindentifikasi tiga yang memiliki sumbangsih besar ke ekonomi kreatif. Pertama, industri kuliner yang memberikan sumbangsih sebesar 41,69 persen.
Kedua, industri fesyen yang memiliki sumbangsih sebesar 18,15 persen. Ketiga, industri kriya yang memiliki sumbangsih 15,70 persen. Agar sumbangsih industri kreatif ke pertumbuhan nasional bisa semakin meningkat, Kementerian Perindustrian terus membina pelaku usaha di sektor industri tersebut.
"Guna mendukung industri kreatif, kami telah mendidikan Pusat Industri Kreatif Bali sejak 2015 lalu, tujuannya untuk mengembangkan inovasi dan meningkatkan daya saing mereka," katanya.
No comments:
Post a Comment