Pages

Tuesday, October 2, 2018

PDIP Sesali Langkah Ratna Sarumpaet Tak Langsung Lapor Polisi

Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari menyesalkan langkah aktivis, Ratna Sarumpaet, yang tidak langsung melapor ke polisi usai dianiaya orang tak dikenal sepekan lalu di Bandung. Padahal, Eva menilai Kepolisian bisa langsung melakukan penangkapan jika laporan dilakukan pihak Ratna tidak lama setelah kejadian.

"Aku nyesel kenapa tidak langsung lapor. Kalau lapor langsung kan keadilan bisa ditegakkan ya," ujar Eva saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/10).


Eva juga menyesalkan informasi penganiayaan terhadap Ratna baru diketahui lewat media sosial sekitar sepekan setelah kejadian. Hal tersebut, tutur Eva, justru malah membuat situasi jadi keruh tanpa kejelasan.

"Kalau lapornya ke polisi kan malah pelakunya sudah ketangkep," ujarnya.

PDIP Sesali Langkah Ratna Sarumpaet Tak Langsung Lapor PolisiEva Kusuma Sundari. (Detikcom/Ari Saputra)
Terkait pernyataan inisiator #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera yang menuding penganiayaan Ratna bagian dari pembungkaman, Eva menilai dugaan itu membuat suasana menjadi panas.

Ia pun meminta Mardani tidak membuat opini yang dapat mengganggu Kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut.

"Selalu bikin panas ya Pak Mardani itu. Kalau ini, area penegakan hukum saja dulu. Kalau kemudian yang ditangkap itu mengindikasikan dia dicurigai, barulah comment," ujar Eva.

Sebelumnya, Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema menyatakan hingga siang tadi pihaknya belum menerima ada laporan soal penganiayaan terhadap Ratna. Oleh karena tak ada laporan, Irman pun memerintahkan jajaran Polrestabes dan Polsek di bawahnya untuk memastikan penganiayaan yang dimaksud terjadi pada Ratna tersebut.

"Sekarang sudah 2 Oktober. Jadi sedang kita lakukan pendalaman. Namun sampai saat ini tidak ada laporan tersebut," ujar Irman di Mapolrestabes Bandung, Kota Bandung, Selasa (2/10).

Sementara itu, Direskrimum Polda Jabar Kombes Umar Surya Fana menyatakan polisi pun telah mencari informasi ke sejumlah rumah sakit di Bandung dan sekitarnya. Namun, tak ada nama pasien Ratna Sarumpaet yang pernah dirawat akibat dugaan penganiayaan.

"Sampai saat ini dicek di Rumah Sakit Hasan Sadikin, instalasi gawat darurat (IGD), dan beberapa rumah sakit di Bandung, tidak ada nama Ratna Sarumpaet dirawat," kata Umar saat dikonfirmasi, Selasa (2/10).

Meski demikian pihak kepolisian akan terus melanjutkan penyisiran keberadaan Ratna ke sejumlah klinik yang berada di Bandung.


Di satu sisi, di Jakarta, Ketua Dewan Pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Habiburokhman menerangkan Ratna tak melapor ke polisi kaerna merasa pesimis untuk ditindaklanjuti.

"Masalahnya kak Ratna Sarumpaet ini pesimis kalau buat laporan ke polisi, apakah laporannya ditindaklanjuti sampai pelaku atau orang yang menyuruh melakukan bisa mempertanggungjawabannya," kata Habiburokhman dalam acara 'Solidaritas Demokrasi untuk Ibu Ratna Sarumpaet', di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/10).

Habiburokhman, yang juga Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu mengatakan Ratna masih trauma dengan kejadian yang dialaminya pada 21 September 2018 lalu. Menurutnya, Ratna khawatir akan ada kekerasan lanjutan di kemudian hari.

"Beliau juga agak merasa trauma atas apa yang terjadi, belum tentu yang terjadi hari ini adalah akhir, bisa jadi ada yang lebih," ujarnya. "Sehingga kami hormati keputusan beliau belum mau membuat laporan ke polisi."

(jps/kid)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2P4lZnS

No comments:

Post a Comment