Kendati demikian BPPT mengakui belanja modal (capital expenditure/CAPEX) CBT jauh lebih mahal dari buoy. Biaya pengeluaran modal bisa mencapai triliunan rupiah dengan asumsi BPPT membangun kabel bawah laut CBT sendiri.
Oleh karena itu BPPT berencana untuk menggunakan kabel broadband Palapa Ring untuk menaruh sensor sehingga bisa menekan CAPEX CBT. Rudiantara mengatakan akan mendukung konsep ini sebagai langkah mitigasi bencana.
Sebelumnya, Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) Badan Penelitian dan Pengkajian Teknologi (BPPT) Hammam Riza menceritakan biaya operasional buoy sangat tinggi. Bisa mencapai Rp600 juta per tahun dengan harga buoy sekitar Rp6 miliar.
"Dari Rp6 miliar tadi pukul rata maintenance bisa 10 sampai 20 persen per tahun," kata Hammam.
CBT sudah diterapkan di Jepang dan Amerika. Amerika memanfaatkan kabel optik komunikasi bawah laut untuk memasang sensor. deteksi tsunami. Opsi yang paling cocok dalam penerapan CBT DI Indonesia adalah opsi yang dilakukan Amerika.
"Kalau sudah ada kabel ya tinggal pasang sensor di kabel. Kalau pasang kabel sendiri itu baru harganya triliunan. Makanya saya bilang penting agar Palapa Ring juga bisa terkoneksi dengan CBT. Jadi tidak hanya broadband tapi juga bisa CBT," tutur Hammam.
No comments:
Post a Comment