Pages

Friday, October 5, 2018

Kemenpar 'Tantang' Arsitek Desain Pusat Cendera Mata

Jakarta, CNN Indonesia -- Sayembara Desain Pusat Cendera Mata Pariwisata 2018 kembali digelar Kementerian Pariwisata yang bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), PT Propan Raya sebagai inisiator sayembara dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Menpar Arief Yahya mengatakan sayembara ini bisa memberikan kesempatan bagi para arsitek di Indonesia, mulai dari arsitek junior hingga senior untuk memajukan Arsitektur Nusantara serta mendukung pengembangan 10 destinasi wisata.

"Sayembara desain ini telah dilaksanakan sebanyak lima kali, empat di antaranya adalah hasil kolaborasi PT Propan Raya, Kemenpar, dan Bekraf. Sedangkan sayembara pertama, murni diselenggarakan PT Propan Raya," kata Arief dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/10).


Arief menuturkan kelima sayembara itu meliputi Sayembara Desain Rumah Budaya Nusantara (2013), Sayembara Desain Desa Wisata Nusantara (2014), Sayembara Desain Bandar Udara Nusantara (2015), dan Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara (2016) serta Sayembara Desain Restoran Nusantara (2017).

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dadang Rizki Ratman mengatakan Kemenpar, Bekraf, dan BRI akan memberikan hadiah senilai Rp600 juta dalam bentuk tabungan BRI bagi para pemenang. Dengan rincian, 10 pemenang di masing-masing destinasi akan mendapatkan Rp50 juta dan satu pemenang utama akan mendapatkan Rp100 juta.

Hal itu dikatakan Rizki saat peresmian Sayembara Desain Pusat Cenderamata Pariwisata 2018 di Gedung Sapta Pesona Kemenpar di Jakarta.

"Akan ada 10 pemenang untuk sepuluh destinasi pariwisata prioritas, masing-masing pemenang mendapat hadiah Rp50 juta. Selain itu, dari 10 pemenang tersebut akan dipilih satu pemenang 'the best of the best' yang akan mendapat hadiah uang Rp100 juta," katanya.


Sepuluh destinasi prioritas itu adalah Danau Toba (Sumut), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu - Kota Tua (Jakarta), dan Borobudur (Jateng). Selain itu, ada Bromo-Tengger-Semeru (Jatim), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sultra) dan Morotai (Maluku).

Direktur PT Propan Raya Yuwono Imanto memiliki penilaian sendiri mengenai sayembara yang kerap digelar.

"Melalui sayembara ini kami ingin memperkenalkan, menjaga, dan melestarikan budaya bangsa. Jangan sampai Arsitektur Nusantara kita diakui negara lain, bahkan hilang dengan sendirinya karena tak ada yang peduli," katanya.

Yuwono menceritakan bahwa tujuan dari sayembara kali ini adalah untuk membuat desain pada tingkat gagasan yang akan dijadikan rujukan desain Arsitektur Nusantara, khususnya terkait dengan pusat cendera mata. Pesertanya, adalah sarjana arsitektur dan sarjana di bidang desain interior baik perorangan maupun kelompok atau tim.


Pusat Cendera Mata
Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari Bekraf menegaskan bahwa arsitektur merupakan salah satu dari 16 sub-sektor ekonomi kreatif. Pusat cenderamata sebagai salah satu infrastruktur pariwisata bisa mencerminkan kearifan lokal setempat.

Bekraf berharap sayembara ini dapat menghasilkan pusat cenderamata yang dapat mengangkat kekhasan arsitektur Indonesia.  

Lebih lanjut, salah satu dewan juri sayembara Yori Antar mengatakan pusat cenderamata selayaknya dapat memberikan kesan, baik dari segi pelayanan maupun suasana ruangnya.


"Untuk itu, desain harus mempunyai kesan tersendiri dari segi interiornya yang bisa didapat dari elemen-elemen pembentuknya dan pelengkap ruang yang merupakan unsur-unsur desain interior," katanya.

Pendaftaran sayembara ini akan dimulai pada 5 - 31 Oktober 2018 dan pengumuman pemenang pada 30 November 2018. Untuk informasi lebih lengkap, bisa mengunjungi website arsitekturnusantara.propanraya.com sekaligus mendaftarkan diri sebagai peserta sayembara. (mle/egp)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2O7ruFH

No comments:

Post a Comment