"Ya bohong. Sejak awal saya sudah duga karena tidak mungkin seorang Sarumpaet dianiaya tanpa berteriak," ujar JK di istana wakil presiden, Kamis (4/10).
Menurut JK, dalam kondisi 'tenang' Ratna termasuk orang yang lantang mengkritik sesuatu. Apalagi jika terjadi sesuatu yang dianggap tidak adil bagi ibunda artis Atiqah Hasiholan itu.
"Keadaan aman saja berteriak, apalagi kalau keadaan susah. Tidak mungkin tidak didengar orang," katanya.
Kendati demikian, JK enggan mengaitkan kasus Ratna dengan elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sejumlah pihak sebelumnya menyebut kasus Ratna ini dapat berdampak negatif pada elektoral Prabowo-Sandi.
Ratna diketahui sempat menjadi anggota badan pemenangan pasangan nomor urut 02 itu meski belakangan mengundurkan diri pasca peristiwa tersebut.
"Ya itu nantilah urusan politik," ucap JK.
Ratna Sarumpaet mengaku berbohong atas kasus penganiayaan. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
|
Ratna sebelumnya mengakui tak mengalami penganiayaan oleh orang tak dikenal pada 21 September 2018 di Bandung, Jawa Barat. Dia justru menjalani pengobatan di Rumah Sakit Khusus (RSK) Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat, pada hari yang sama.
Ratna menjalani penyedotan lemak pipi kiri. Pihak RSK Bina Estetika pun menyatakan bahwa Ratna menjalani pengobatan pada 21 September 2018. Selama empat hari menjalani pengobatan, Ratna keluar pada 24 September 2018.
Ratna pun menyatakan dirinya pantas disebut sebagai pencipta berita bohong atau hoaks terbaik usai berhasil membuat banyak orang percaya soal berita penganiayaan yang menimpanya.
(pris/DAL) from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2zRGD5p
No comments:
Post a Comment