Pages

Tuesday, October 2, 2018

JK: Penanggulangan Gempa Palu Terkendala Listrik dan Telepon

Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengakui penanggulangan pascagempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah tak bisa ditangani dengan cepat lantaran terkendala permasalahan jaringan listrik dan telekomunikasi yang terputus.

"Listrik mati, handphone mati, dan tidak ada BBM (Bahan Bakar Minyak). Tiga hal itu tidak bisa dipenuhi cepat," ujar JK di kantor wakil presiden, Jakarta, Selasa (2/10).

JK mengatakan, listrik dan telekomunikasi memang menjadi kebutuhan penting bagi para korban. Namun perlu waktu cukup lama untuk memulihkan jaringan keduanya. Untuk sementara, pihak PLN telah memasok genset di beberapa daerah.

"Listrik itu butuh berminggu-minggu baru nyala. Begitu juga HP, walau sudah menyala (menara) BTS-nya, tapi bagaimana charge HP tidak ada listrik. Jadi itu sebabnya agak panik," katanya.


Penanggulangan pascabencana di Sulteng itu diakui JK lebih sulit dibandingkan situasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang juga mengalami bencana gempa akhir Juli lalu. Kesulitan ini tak lepas dari kondisi sejumlah daerah di Palu yang terletak di perkotaan.

Berbeda dengan kondisi di Lombok yang cenderung masih berada di daerah pedesaan. Menurutnya, korban terdampak gempa di Lombok masih bisa memanfaatkan sumber daya alam untuk mempercepat penanganan.

"Kalau di pedesaan seperti Lombok itu ekonomi tetap jalan. Karena tanaman masih ada, padi masih ada, tembakau masih ada. Tapi kalah di perkotaan, itu ekonomi langsung mandek karena listrik tidak ada," terang politikus senior asal Sulawesi Selatan tersebut.

Ia memastikan penanganan pascagempa tetap menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dengan bantuan dana dari pemerintah pusat. JK sendiri telah ditunjuk memimpin penanganan gempa Palu oleh Presiden RI Joko Widodo.

JK: Penanggulangan Gempa Palu Terkendala Listrik dan TeleponKondisi di Palu Grand Mall yang berantakan empat hari setelah gempa, 2 Oktober 2018. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Sementara itu, di tempat terpisah, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan pasokan listrik dan BBM masih dalam proses pemulihan setelah musibah gempa dan tsunami di Sulteng.

Ia mengatakan dua dari tujuh gardu Induk listrik di sana telah mulai beroperasi tepatnya berada di wilayah Poso dan Pamona. Kemudian, dua gardu induk lain sudah dicek dan berstatus aman, sementara, tiga gardu induk lainnya masih dalam proses pemulihan.

Dalam proses pemulihan gardu induk itu, lanjut Sutopo, sebanyak 371 petugas PLN telah dikerahkan ke titik-titik lokasi. Ratusan petugas itu juga ditujukan untuk memperbaiki jaringan listrik. Selain itu, katanya, sejumlah genset juga telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan listrik korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah

"Sementara itu, 30 genset sudah tiba di sana sebagian sudah beroperasi dan rencana 162 genset total akan dikirimkan," terang Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (2/10).

Selanjutnya, untuk pasokan BBM sebanyak 10 mobil tangki Pertamina berisi BBM sudah tiba dari terminal Pare-Pare, pagi tadi. Pasokan BBM tersebut, lanjut Sutopo akan disalurkan ke daerah-daerah yang membutuhkan.

Pihak Pertamina, terang Sutopo, juga mengirimkan pasokan BBM berjenis Solar menggunakan pesawat tangki yang berisi 12 ribu liter solar.

"Pasokan BBM akan dilakukan dari terminal BBM Poso, Toli-Toli, Pare-Pare, dan Parigi Moutong. Selain itu, Pertamina juga mengirimkan bahan bakar, dengan pesawat khusus yang mengangkut BBM sebanyak 12 ribu liter diangkut menggunakan pesawat," terangnya.

(pris)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2xS4T5V

No comments:

Post a Comment