Pada perayaan tahun ini, badan khusus PBB bidang pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan, UNESCO, mengangkat tema 'Hak atas pendidikan berarti hak atas guru yang berkualitas'.
"Tema ini dipilih sekaligus memperingati 70 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (1948), di mana pendidikan diakui sebagai hak fundamental. Hak yang tidak dapat dipenuhi tanpa guru yang berkualitas," tulis UNESCO, dikutip dari laman resminya.
Di peringatan tahun ini, UNESCO menyoroti salah satu tantangan utama dalam memenuhi hak tersebut adalah persoalan kekurangan guru yang terus berlanjut.
Menurut UNESCO Institute of Statistics, dibutuhkan 69 juta guru baru untuk mencapai tujuan pendidikan global pada 2030 terkait pendidikan dasar dan menengah. Sementara, diperkirakan terdapat 264 juta anak-anak dan remaja yang masih putus sekolah di dunia.
Kekurangan guru ini banyak terjadi di populasi rentan seperti anak perempuan, anak cacat, pengungsi dan anak-anak migran, serta anak-anak miskin yang tinggal di pedesaan dan daerah terpencil.
"Guru yang terlatih dan berkualitas sangat penting untuk hak atas pendidikan," pernyataan UNESCO.
Peringatan setiap tanggal 5 Oktober dipilih bertepatan dengan penandatangan Rekomendasi UNESCO/ILO tahun 1966 tentang Status Guru. Rekomendasi ini merupakan standar pengaturan yang membahas status dan situasi guru di seluruh dunia.
Hari Guru Sedunia diperingati dengan tujuan untuk menghargai, menilai, dan meningkatkan kualitas pendidik di seluruh dunia untuk memberikan kesempatan berhubungan dengan guru dan mengajar.
Lebih dari 100 negara di dunia memperingati Hari Guru Sedunia. Namun, beberapa negara juga memiliki Hari Guru Nasional, termasuk Indonesia yang merayakan Hari Guru setiap 25 November bertepatan dengan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Selamat Hari Guru Sedunia! Terima kasih untuk seluruh guru di dunia. (ptj/asr)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2OK88X3
No comments:
Post a Comment