"Enak saja, memangnya apa! Ini persoalan kecil, bahwa ada insiden seperti ini mungkin Bu Ratna juga berbohong baru kali ini. Saya juga enggak tahu ya," kata Fadli di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (4/10).
Menurutnya, respons Prabowo yang membela penganiayaan Ratna sebelum diakui tidak benar, merupakan bentuk sikap kejujuran. Prabowo disebut merasa terusik dengan pengakuan Ratna yang dianiaya.
Apalagi kata dia, ada contoh kasus sebelumnya seperti dialami Neno Warisman, Novel Baswedan, yang menjadi indikator kekhawatiran tentang tindak kekerasan.
"Nah kami ingin mengungkap ini, gitu loh. Jangan sampai ini terjadi," kata Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi ini.
Prabowo Subianto meminta maaf ikut menyebar kebohongan yang tidak dia ketahui. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
|
Wakil Ketua DPR ini juga menampik jika polemik Ratna akan membawa dampak penurunan elektabilitas Prabowo-Sandi. Prabowo disebut sudah menunjukkan sikap gentleman dengan melayangkan permintaan maaf kepada publik.
"Begitu kami tahu yang bersangkutan membohongi kita, ya kami juga harus meminta maaf. Kami juga berusaha gentleman kok. Tapi tidak ada maksud lain, selain kemanusiaan dan menegakkan hukum yang sesuai kalau itu terjadi penganiayaan," ujarnya.
Dengan kejadian ini, Fadli mengatakan pihaknya akan lebih berhati-hati dalam menerima informasi.
"Mungkin sekarang dibohongi, tapi kami tidak biasa berbohong. Apalagi membohongi rakyat," kata Fadli.
Desakan Prabowo mundur karena dinilai ikut menyebarkan kebohongan Ratna sebelumnya diutarakan politikus Partai Hanura Inas Nasrullah --pendukung pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Mar'ruf Amin.
"Kalau Prabowo jantan karena sudah melakukan tuduhan keji, maka seyogya-nya mundur dari pencapresan," kata Inas dalam pesan singkat kepada wartawan. (swo/gil)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2DX1I2s
No comments:
Post a Comment