Pages

Thursday, October 4, 2018

5 Latar Belakang Indonesia Butuh Akselerasi Kendaraan Listrik

Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan bahwa ada lima latar belakang mengapa Indonesia butuh mempercepat penerapan kendaraan listrik. Menurut Rida, bentuk energi masa depan hanya ada satu, yaitu listrik.

Latar belakang pertama adalah tentang pertumbuhan kendaraan yang terus meningkat saban tahun. Catatan Kementerian ESDM rata-rata pertumbuhan kendaraan bermotor 2006 sampai 2016 di dalam negeri sebesar 11,5 persen per tahun.

"Pertumbuhan kendaraan, membanggakan sekaligus mengkhawatiran. Pertumbuhan, menurut BPS (Badan Pusat Statistik), paling tidak naik 11,5 persen per tahun, sementara pertumbuhan ekonomi 5 persen," jelas Rida Mulyana melalu materi presentasinya dalam Forum Diskusi Kendaraan Listrik yang diadakan detikcom dan CNNIndonesia.com di 100 Eatery and Bar, Hotel Century, Jakarta, Kamis (4/10).

Mengkhawatirkan yang dimaksud Rida berkaitan dengan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) yang ikut meningkat karena pertumbuhan kendaraaan. Hal itu menjadi latar belakang kedua.

"Untuk memenuhi BBM itu membutuhkan upaya yang luar biasa, itu latar belakang mengapa kami semangat mendorong kendaraan listrik terwujud di Indonesia," jelas Rida.

Latar belakang ketiga, yakni terkait polusi udara yang dikatakan ikut terkatrol ketika pertumbuhan kendaraan dan pemakaian BBM terus meningkat.

"Sampai saat ini konsumsi yang kita gunakan, tidak sekadar Premium, tapi semua BBM, diesel dan bensin, ujungnya ke lingkungan udara, semakin jelek. Dan untuk Jakarta kondisinya sudah tidak sehat tanpa kita sadari," ucapnya.

Energi yang digunakan di Indonesia saat ini, sebut Rida, masih mengandalkan bahan bakar fosil yang berhubungan dengan polusi dari emisi gas buang. Ketergantungan pada bahan bakar fosil dinilai tidak baik, sebab bila ketersediaannya terbatas sementara permintaan meningkat maka bakal memberi tekanan energi pada Indonesia.

"Program percepatan kendaraan listrik meningkatkan ketahanan energi nasional. Listrik menuju ketahananan energi nasional," tegas Rida menjelaskan latar belakang keempat.

Beralih menggunakan energi listrik untuk kendaraan dijelaskan bisa mengurangi ketergantungan impor BBM sekaligus meningkatkan pemanfaatan energi lokal sebagai pembangkit. Energi listrik juga disebut lebih murah bila dibandingkan BBM.

Latar belakang kelima terkait harga kendaraan berteknologi listrik yang mahal. Kementerian ESDM menjelaskan butuh insentif pembebasan biaya masuk dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) buat kendaraan listrik agar bisa diterima masyarakat. (mik/mik)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2OFxy8c

No comments:

Post a Comment