Pentolan kelompok suporter Persebaya Surabaya, Bonek, Andie Pecie mengatakan imbas buruknya juga dirasakan suporter lain. Padahal, sejumlah kelompok suporter mulai sadar dan mencoba berbenah menemukan solusi memutus mata rantai kekerasan antarsuporter.
Bonek disebut Andie, salah satu suporter yang terus berupaya mencari formula tepat ikut meredam aksi keberingasan suporter yang bisa menyebabkan nyawa melayang.
Salah satu upaya nyatanya adalah membentuk jaringan komunikasi dan koordinasi di antara mereka dan melibatkan pihak terkait seperti aparat kepolisian jelang, saat, dan usai laga Persebaya. Tujuannya sebagai deteksi dini mencegah kerusuhan atau aksi pengeroyokan kian parah, terutama yang dilakukan anggota Bonek terhadap fan lain.
Aksi nyata ini mulai dilakukan Bonek, terutama setelah insiden bentrok dengan rombongan anggota pendekar perguruan silat PSHT di Jalan Osowilangun Surabaya pada Oktober 2017. Total dua anggota PSHT, Aris Eko Ristanto dan Muhammad Anis, tewas akibat dikeroyok Bonek.Upaya itu memang tidak sepenuhnya memutus mata rantai kekerasan, termasuk aksi bentrokan dengan suporter atau pihak lain. Namun, mereka berupaya mencegah aksi brutal hingga menyebabkan nyawa melawang.
![]() |
"Kesadaran [Bonek] semakin maju. Misalkan, pertandingan besar lawan Arema. Mungkin ada suporter sana [Arema] yang datang langsung untuk mendukung tim mereka, tapi teman-teman [Bonek] tidak berlebihan," kata Andie kepada CNNIndonesia.com, Senin (24/9).
"[Bonek] mulai berubah dalam setahun belakangan. Mungkin akibat dari perjuangan terhadap Persebaya tempo hari, saat posisi kami itu suporter nomor satu yang menjadi bahan perbincangan buruk. Citra itu memang harus diperbaiki pelan-pelan, dunia media sosial berpengaruh untuk mengubah itu," katanya menambahkan.Polisi Bonek
Andie menerangkan, relasi dengan berbagai pihak seperti kepolisian perlu dijaga dengan baik. Dengan begitu, aksi cepat tanggap untuk meredam kerusuhan bisa dilakukan. Koordinasi Bonek dengan pihak kepolisian, diakuinya cukup dekat.
"Di kepolisian ada yang namanya Bonek Hoofdbureau. Bonek Hoofdbureau itu Bonek yang di kepolisian [anggota polisi] dan dekat dengan suporter serta koordinator tribune. Itu yang memudahkan komunikasi kalau terjadi sesuatu di lapangan," tuturnya kembali.
![]() |
Kampanye Bonek sadar keamanan juga terus digaungkan Andie dan kawan-kawan kepada para anggota suporter Persebaya lainnya.
"Konsekuensinya dengan kampanye saya itu, ya dibenci Bonek sendiri," ucap Andie.Kendati begitu, Andie tetap giat berkampanye. Paling efektif, lanjutnya, kampanye lewat media sosial.
Terakhir, jangan lagi ada sikap 'cuci tangan' atau menghindar ketika terjadi kerusuhan akibat ulah Bonek. Setiap pemimpin di Bonek, ia menilai punya tanggung jawab besar untuk membenahi kekacauan ketika terjadi bentrok, apalagi sampai menyebabkan hilangnya nyawa manusia.
"Bonek nakal masih ada, tapi semakin menurun. Dan dalam berkampanye, tak boleh sebut kata 'oknum'. Itu yang utama," ujar dia.
"Kalau [pelaku] itu Bonek, mau bagaimana lagi? Dan itu [larang sebut oknum] dampaknya luar biasa. Teman-teman Bonek sendiri yang beri sanksi sosial, lambat laun [permusuhan antarsuporter] menurun," ujarnya melanjutkan. (map/bac)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2pzgAda
No comments:
Post a Comment