Permintaan maaf itu dia sampaikan lantaran pada mulanya acara merupakan kegiatan Fraksi Gerindra di MPR.
"Kita di sini ada sedikit mungkin bisa dikatakan semacam kesalahan administrasi. Saya minta maaf. Maklum kita ini paket hemat, jadi acaranya Fraksi Gerindra, kita tumpangi supaya tidak keluar biaya lagi begitu. Jadi sata minta maaf," kata Prabowo.
"Jadi ini acaranya bukan acara Fraksi Gerindra MPR RI, ini sebetulnya adalah ramah tamah lainching badan pemenangan Prabowo Sandi, jadi saya minta maaf. Tidak apa-apa salah-salah sedikit. Karena alasannya itu. paket hemat," lanjutnya.
Lantas, Prabowo pun menerangkan alasan memilih nama Koalisi Indonesia Adil Makmur. Menurutnya, hal itu sejalan dengan cita-cita awal bangsa yang menginginkan keadilan dan kemakmuran.
"Rakyat kita ingin keadilan dan kemakmuran. dan mereka merasa belum dapat keadilan dan belum dapat kemakmuran. Karena itu tujuan perjuangan kita untuk menegakkan keadilan dan merebut, membangun kemakmuran untuk rakyat kita yang kita cintai," katanya.
"Mata uang adalah cermin dari kekuatan ekonomi. Jadi saudara, rakyat kita sudah mengerti masalah kita, sebagai masyarakat politik Indonesia kita sudah mengerti masalah," katanya.
Mantan Danjen Kopassus itu mengingatkan kepada Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi bahwa tugas yang diemban dalam mewujudkan keinginan masyarakat itu adalah hal yang berat.
"Tapi bersama kita akan sangat kuat. Kita maju ke rakyat kita. Kita hadapi rakyat kita. Kita memberi penjelasan. Kita memberi gagasan, kita memberi pencerahan, kita sampaikan bahwa negara membutuhkan pemerintah yang kuat, yang berpihak ke rakyat, yang akan membela kepentingan bangsa Indonesia tanpa membenci bangsa lain," ujarnya.
"Kita tidak boleh membenci bangsa lain, kita harus berani belajar dari bangsa lain. Tapi kita tidak mau bangsa kita, dikuasai bangsa lain," lanjutnya.
Selain itu, Prabowo juga menekankan bahwa perjuangan yang berat untuk mengarungi pilpres 2019 ini sama halnya dirasakan ketika Pilgub DKI Jakarta 2017. Apalagi, ditambah sumber daya yang diklaim minim.
"Namun demikian, kita bisa rasakan gelora dan gelombang harapan sekarang memang berpaling ke arah kita, rakyat kita melihat kepada kita, rakyat kita, kita rasakan berharap banyak dari kita," katanya.
No comments:
Post a Comment