Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan tidak ada sentimen positif dalam jangka pendek yang bisa mendorong IHSG menguat lebih tinggi dari posisi saat ini, khususnya dari dalam negeri.
"Setelah kenakan dua hari berturut-turut, kini IHSG bergerak disekitar moving average 50 dan berpotensi mengalami koreksi," papar Dennies melalui risetnya.
Kendati diprediksi melemah, IHSG tetap memiliki ruang untuk bertahan di area sekitar 5.900. Lebih tepatnya, Dennies meramalkan IHSG berada dalam rentang support 5.878-5.911 dan resistance 5.965-5.986.
Tak sepakat, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi justru melihat IHSG bakal menembus level 6.000 jelang akhir pekan ini. Namun, prediksi itu hanya berdasarkan sisi teknikal semata.
"Diperkirakan IHSG masih bergerak menguat mencoba mematahkan level psikologis dengan rentan pergerakan 5.930-6.000," kata Lanjar dalam risetnya.
Ia merekomendasikan pelaku pasar untuk melakukan aksi beli pada saham berbasis konstruksi dan keuangan, seperti PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Sebagai informasi, posisi IHSG terakhir sudah semakin dekat dengan area 6.000 atau tepatnya di level 5.944. Jumlah penjualan bersih (net sell) oleh pelaku pasar asing juga terpantau berkurang dari sebelumnya mencapai ratusan miliar menjadi hanya Rp26,28 miliar.
Kondisi berbeda ditunjukkan oleh bursa saham Wall Street yang mayoritas indeksnya melemah tadi malam. Rinciannya, Dow Jones turun 0,34 persen, S&P500 turun 0,04 persen, dan NYSE Composite turun 0,05 persen.
(lav) from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2o2Q5vS
No comments:
Post a Comment