Pages

Saturday, October 19, 2019

Polisi Selidiki Dugaan Kecurangan di Audisi 'Produce 101'

Jakarta, CNN Indonesia -- Ajang pencarian bakat 'Produce 101' dianggap sebagai salah satu kompetisi idola K-Pop yang paling sukses dalam 10 tahun terakhir. Tidak hanya itu, ajang ini juga menjadi salah satu jalan yang menjanjikan untuk para bintang K-Pop mengawali kariernya.

Sejauh ini, ajang yang sudah berlangsung selama empat musim itu melahirkan empat band idola termasuk Wanna One dan IZ*ONE. Para pemenang sendiri dipilih melalui voting dari penonton acara tersebut.

Namun kini, kebenaran di balik voting itu dipertanyakan. Yonhap melaporkan bahwa kepolisian Korea saat ini sedang menyelidiki dugaan kecurangan acara tersebut yang mengarah pada kesepakatan antara agensi bakat dan produser acara.

Dugaan itu kemudian menjadi pukulan besar terhadap kredibilitas acara serta audisi K-Pop yang lebih luas.

Pada 19 Juli, musim keempat dan terakhir acara itu mengumumkan daftar 11 pemenang yang kemudian debut sebagai boy band X1.

Namun, hasil pemungutan suara segera dipertanyakan oleh pemirsa setia acara itu, yang mengklaim bahwa penghitungan suara akhir menunjukkan pola angka tertentu.

Sementara itu, beberapa kandidat yang menjanjikan secara tidak adil tersingkir dari barisan finalis.

Investigasi polisi tentang dugaan itu kemudian mengisyaratkan bahwa kemungkinan ada transaksi keuangan yang melibatkan kepala produser pertunjukan dan anggota staf produksi lainnya dan merujuk pada kecurangan pemilihan pemenang.

"Semua rekening bank dari produser acara telah diperiksa. ... Kami perlu memeriksa lebih lanjut," kata seorang pejabat di Badan Kepolisian Metropolitan Seoul awal pekan ini, merilis hasil penyelidikan sementara.

Setelah memulai dengan dugaan kecurangan suara, cakupan investigasi telah diperluas hingga ke tiga musim acara sebelumnya, serta acara audisi Mnet lainnya, "Idol School."

Polisi Selidiki Dugaan Kecurangan di Audisi 'Produce 101'Wanna One lahir dari acara 'Produce 101'. (Screenshoot via Instagram/@wannaone.official)

Lima agen pencari bakat juga telah digeledah oleh polisi, termasuk Starship Entertainment, rumah dua dari 11 anggota X1.

Penyelidikan polisi yang meluas juga disertai dengan tuduhan oleh mantan pesaing acara Mnet. Salah satu pesaing "Idol School," Lee Hae-in, mengunggah di akun Instagram pada 7 Oktober bahwa 41 finalis acara tersebut mencapai kompetisi utama tanpa bersaing di tahap awal.

"PD Note," sebuah acara berita investigasi MBC, juga membahas masalah ini pada hari Selasa dan menunjukkan bahwa sistem pemungutan suara tiba-tiba direvisi untuk mendukung pesaing tertentu.

Hal itu meningkatkan tuduhan bahwa produser acara mungkin telah bersekongkol dengan agensi-agensi bakat yang mengirimkan beberapa kandidat.

Para ahli mengatakan bahwa praktek curang tersebut dapat merusak kredibilitas bintang yang memulai debutnya melalui pertunjukan itu, serta popularitasnya sendiri di luar negeri.

"Pada saat bintang dari acara audisi menjadi bintang hallyu, keraguan atas proses kompetisi dapat merusak kredibilitas pemenang," kata kritikus musik pop Ha Jae-keun.

"Itu akan sama untuk penggemar luar negeri. Jadi itu mungkin juga mempengaruhi pasar K-Pop."

Kala tuduhan terus berlanjut, Komisi Standar Komunikasi Korea yang dikelola pemerintah mengatakan bahwa mereka akan mengambil tindakan hukuman, termasuk mendenda produser pertunjukan jika dugaan kecurangan voting terbukti.

"Pemalsuan penyiaran terbaru adalah sesuatu yang menginjak-injak impian dan harapan semua peserta pelatihan (K-pop) dan menyesatkan publik," kata Noh Woong-rae, Ketua Komite Penyiaran.

(agn/end)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/35M1x3Q

No comments:

Post a Comment