Kegundahan tersebut disampaikan Bambang dalam Acara Sinkronisasi Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, di Hotel Shangri-La Surabaya, Senin (29/7).
Selain belum ramah, ia juga mengatakan kegelisahan Jokowi muncul karena sampai saat ini masih ada sejumlah daerah yang belum memiliki visi tentang pentingnya investasi.
Banyak pula yang tak paham bahwa investasi itu sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
"Presiden belum melihat bahwa semua daerah dan semua aparat itu satu pandangan tentang pentingnya investasi. Jadi banyak tidak paham bahwa investasi itu sangat penting, penting untuk pertumbuhan ekonomi, penting untuk penciptaan lapangan kerja," imbuh dia.Ia menambahkan, di tengah kondisi ekonomi seperti sekarang ini, seharusnya sikap aparat serta pemerintah baik di pusat maupun daerah terbuka dalam menarik sebanyak mungkin investasi, bukan malah menghalangi. Bambang tak menyebut daerah mana yang dimaksudnya tersebut.
Ia hanya mengatakan hambatan investasi dilakukan hampir oleh seluruh wilayah. Karena hambatan yang dilakukan di daerah itulah, saat ini investasi masih sebagian besar dilakukan di Jawa.
Jawa, kata dia, masih menjadi perhatian investor. "Karena Jawa lebih mudah meraih investasi dibanding pulau lainnya di Indonesia. Jadi jangan sampai di Jawa ada hambatan. Karena orang melihat kalau di Jawa ada hambatan, pasti di daerah lain apalagi," jelasnya.
[Gambas:Video CNN] (frd/agt)
No comments:
Post a Comment