SBY bercerita selama empat bulan ia dan keluarganya mendamping Ani melawan penyakitnya mengaku sang istri sebenarnya tahu bahwa perjuangannya berat. Namun, menurut SBY, Ani pasrah tetapi tak ingin menyerah.
Ia mengaku bersama anak-anaknya tak meninggalkan Ani dan terus mendampingnya hingga menghembuskan nafas terakhir.
"Beberapa saat sebelum Ani menghembuskan nafas terakhir, saya sampaikan permohonan, panjangkan lah usia (Ani) jika itu membawa kebaikan untuknya. Namun, Ya Allah, kami ikhlas kalau Engkau memanggil istri tercinta kalau itu membawa kebaikan," ujar SBY saat berpidato di rumah duka Cikeas, Bogor, Minggu (2/6).
Setelah itu, menurut dia, satu per satu keluarga membisikkan testimoni doa dan harapan kepada Ani yang menurut dokter sedang berjuang. Kala itu, Ani sengaja ditidurkan dengan obat bius agar tak merasa kesekita.
"Secara logika (Ani) tidak dengar, tapi semua yang saya dan kami sampaikan, Ibu Ani menitikkan air mata, berarti ia memdengar apa yg dibiskikan hati kami," kisahnya.
Saat itu, SBY mengaku juga menitikkan air mata di pipi Ani dan menyatu dengan air mata sang istri.
"Beberapa saat kemudian Ibu Ani dengan sangat tenang tidak ada guncangan hembuskan nafas terakhir kami dengan agama dan keyakinan masing-masing segera ucapkan asyhadu an laa Ilaha Illallah kami ucapkan dan demikian juga yang beragama dan keyakinan lain," ungkap dia.
Mantan orang nomor satu di Indonesia ini juga mengaku saat berjuang melawan penyakitnya, Ani sering menitikkan air mata setiap mendengar banyak masyarakat Indonesia dari berbagai agama mendoakan kesembuhannya. Ani juga menyampaikan rasa terima kasih dan harinya bahwa banyak pihak dari berbagai agama, ras, dan etnis mendoakan kesembuhannya.
(tst/agi)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2WLxMyF
No comments:
Post a Comment