Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto menegaskan pihaknya telah mempersiapkan pembangunan stasiun LRT Dukuh Atas.
"Dalam waktu dekat ini kami akan turun ke lapangan. Tidak sampai bulan depan, minggu depan," kata Budi di Hotel Pullman, Jumat (1/2).
Megaproyek infrastruktur ini mengalami kendala pembangunan, salah satunya lokasi stasiun Dukuh Atas. Alasannya, ada perbedaan pendapat antara Kemenhub dengan Pemprov DKI Jakarta.
Pihak Kemenhub menghendaki lokasi stasiun di seberang Stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Sudirman. Sedangkan Pemprov DKI Jakarta mengusulkan lokasi stasiun di selatan Gedung Landmark.
Namun demikian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menyepakati usulan Pemprov DKI Jakarta, sehingga lokasi stasiun akan berada di selatan Gedung Landmark.
"Untuk stasiun Dukuh Atas sudah ada keputusan Menteri Perhubungan dan Gubernur DKI Jakarta, dalam waktu dekat akan dibangun," tutur Budi.
Selain kendala penetapan lokasi stasiun Dukuh Atas, pembangunan LRT Jabodebek juga terkendala pembebasan lahan seluas 10 hektare (ha) untuk depo di Bekasi Timur.
Akibatnya, pembangunan LRT Jabodebek tahap I ini dipastikan molor dari waktu yang telah ditetapkan. "Iya betul, mundur ke 2021 karena pembebasan lahan. Dengan asumsi Maret ini selesai lahan untuk depo di Bekasi," katanya.
Saat ini baru sekitar 60 persen dari lahan depo yang dalam proses pembebasan. Sementara, 40 persen sisanya masih meminta persetujuan masyarakat. Depo Bekasi Timur akan menjadi lahan parkir kereta untuk sekitar 32 train set rute tersebut.
Untuk diketahui, pembangunan LRT Jabodebek Tahap I mencakup rute Cawang - Cibubur, Cawang - Kuningan - Dukuh Atas, dan Cawang - Bekasi Timur. Panjang lintasan LRT Jabodebek tahap I ini mencapai 44 kilometer (km).
(ulf/bir)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2DP1fgF
No comments:
Post a Comment