"Kami kehilangan pekerjaan, makanan, pendidikan, rumah. Ini adalah tekanan yang ada di tengah rakyat," ujar Osvaldo Ulacio yang ikut serta dalam aksi di ibu kota Argentina, Buenos Aires, kepada AFP pada Rabu (13/2).
Rakyat mengaku mulai menderita sejak Presiden Mauricio Macri naik takhta pada 2015. Sejak saat itu, tagihan listrik naik 2,1 persen, sementara gas 3 persen.
Pemerintah menganggap pemicu peningkatan tersebut adalah pencabutan subsidi di bawah pemerintahan sebelumnya.
Argentina pun terseret ke dalam krisis ekonomi hingga memaksa Macri menyetujui desakan bantuan US$56 miliar dari IMF.
"Di desa-desa, kelaparan kembali menyerang. Ini adalah krisis terparah sejak 2001. Krisis ini dramatis dengan gaji merosot, penutupan pabrik dan bisnis, dan dapur umum yang dipenuhi orang," kara pemimpin aksi di Buenos Aires. (has)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2Bzf1m8
No comments:
Post a Comment