Pages

Thursday, February 14, 2019

Perundingan Dagang, Trump Pertimbangkan Tambah Waktu 60 Hari

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mempertimbangkan kemungkinan untuk memperpanjang waktu perundingan damai perang dagang yang dilakukan negaranya dengan China. Dikutip dari Reuters, Kamis (14/2) seorang sumber yang tahu dengan rencana tersebut tapi tak mau disebut namanya, menyatakan kemungkinan besar perpanjangan dilakukan selama 60 hari.

Waktu 60 hari tersebut dihitung dari 1 Maret 2019, atau batas waktu akhir penyelesaian perundingan dagang yang telah ditetapkan dua negara akhir 2018 lalu. Sumber tersebut menyatakan perpanjangan dilakukan untuk memberikan waktu lebih banyak kepada baik tim AS maupun China dalam menyelesaikan perselisihan dagang dua negara.

Sayang, sumber tersebut tak menyebutkan secara lebih rinci poin pembahasan perundingan damai perang dagang mana saja yang sampai saat ini masing mengganjal pembicaraan dua negara sehingga waktunya perlu diperpanjang. 

AS dan China saat ini sedang terlibat konflik perang dagang. Konflik dipicu oleh surplus neraca dagang yang dimiliki oleh China terhadap AS.


Presiden Trump menuduh surplus neraca dagang China terhadap AS yang besar tersebut disebabkan oleh kecurangan dagang. Saat ini, AS dan China tengah berupaya menyelesaikan konflik perdagangan tersebut melalui sebuah perundingan.

Perundingan dilakukan batas waktu penyelesaian 1 Maret 2019. Jika perundingan tersebut nantinya gagal membuahkan hasil, AS sudah mengancam akan menaikkan tarif atas impor barang bernilai US$200 miliar asal China dari 10 persen menjadi 25 persen.

Meskipun demikian, Presiden Trump Rabu (13/2) kemarin tetap yakin perundingan akan membuahkan kesepakatan damai. </span>Keyakinan ia dasarkan pada perkembangan perundingan hingga saat ini.

Trump menyatakan sampai saat ini perundingan damai berjalan cukup baik karena baik AS maupun China mempunyai keinginan sama untuk menyelesaikan perang tarif sesuai sebelum tenggat waktu 1 Maret habis.


(Reuters/agt)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2IcSYY8

No comments:

Post a Comment