Pages

Sunday, December 16, 2018

IHSG Berpotensi Loyo Diterpa Sentimen Data Neraca Perdagangan

Jakarta, CNN Indonesia -- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal bergantung pada realisasi data neraca perdagangan per November 2018 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Senin (17/12).

Kepala Riset Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe memprediksi neraca perdagangan November 2018 kembali defisit. Penyebabnya tidak lain karena ketergantungan Indonesia terhadap barang impor yang masih cukup tinggi.

"Neraca perdagangan masih akan defisit, jadi pada awal pekan IHSG melemah dulu nanti," ucap Kiswoyo kepada CNNIndonesia.com.


Merujuk data BPS, Indonesia mengalami defisit sebesar US$1,82 miliar secara bulanan pada Oktober lalu. Jika diukur secara kumulatif sejak awal tahun hingga Oktober, jumlah defisitnya mencapai US$5,51 miliar.

"Tapi kalau dilihat sepanjang pekan ujungnya bisa positif," tutur Kiswoyo.

Menurutnya, IHSG pada akhir tahun ini bisa menembus level 6.300. Namun, pada pekan ini indeks akan bergerak dalam level 6.000-6.250.


"Masih ada sentimen positif dari efek window dressing," terang Kiswoyo.

Window dressing adalah salah satu strategi perusahaan manajer investasi dalam mempercantik portofolio perusahaan pada akhir tahun. Hal ini memang kerap terjadi di pasar saham bila sudah memasuki akhir tahun.

Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengungkapkan IHSG memang cenderung melemah bila diliat dari kacamata teknikal. Pasalnya, IHSG sudah berada di area jenuh beli (overbought).


"Diperkirakan IHSG bergerak melemah menutup gap diawal pekan dengan support resistance 6.110-6.180," papar Lanjar melalui risetnya.

Sebagai informasi, IHSG pada akhir pekan lalu berakhir di level 6.169 atau terkoreksi sebesar 0,12 persen atau 7,87 poin. Hanya saja, IHSG menguat tipis 0,71 persen sepanjang pekan lalu dari posisi pekan sebelumnya di level 6.126.

Dari sisi global, pergerakan bursa saham Wall Street terlihat negatif pada Jumat (14/12). Seluruh indeks ditutup di zona merah, khususnya Dow Jones yang turun 2,02 persen, S&P500 turun 1,91 persen, dan Nasdaq Compsite turun 2,26 persen. (aud/lav)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2QDU6Yv

No comments:

Post a Comment