Tak Risau Rizieq, Pemerintah Siap Bantu Kepulangannya

Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Informasi dan Publikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Dwi Badarmanto, menyebut bahwa pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla siap memberi bantuan jika imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab hendak kembali ke Indonesia.

Pihaknya tak risau kepulangan Rizieq akan memperkuat pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Hal itu ia katakan menyusul pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang berkeinginan untuk memulangkan Rizieq ke Indonesia sebelum pilpres.

"Kalau [Rizieq] mau pulang, silahkan pulang saja. Pemerintah pasti siap memberi bantuan jika dibutuhkan untuk kepulangan Rizieq Shihab," kata Dwi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/10).

Dwi, yang merupakan mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AU itu, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia berkewajiban untuk melindungi tiap warganya yang berada di luar negeri.

Ia pun menjamin bahwa pemerintah tak akan melakukan kriminalisasi karena beberapa kasus Rizieq telah dihentikan oleh pihak kepolisian.

"Kan [kasus-kasusnya] sudah SP3 [di kepolisian]. Masa mau dikasuskan kembali," cetus Dwi.

Diketahui, beberapa kasus Rizieq seperti kasus dugaan penghinaan Pancasila dan dugaan percakapan atau chat mesum telah dihentikan alias diberikan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) oleh pihak kepolisian.

Tambah Kuat

Dwi mengatakan bahwa terdapat sejumlah pihak yang menggiring opini seakan-akan pemerintah akan menyerang kembali Rizieq saat datang ke Indonesia. Meski begitu, ia yakin bahwa isu seperti itu merupakan sesuatu yang wajar di tahun politik dan publik sudah cerdas melihatnya.

"Biarkan masyarakat sendiri melihatnya. Baik TKN maupun pemerintah, saya rasa tidak mempermasalahkan kepulangan Rizieq," kata dia.

Selain itu, Dwi pun tak mempersoalkan apabila Prabowo-Sandiaga semakin kuat apabila Rizieq kembali ke Indonesia.

Ia mengatakan hal itu akan kembali kepada hak masing-masing individu untuk menentukan sikap serta pandangan politiknya.

"Cerita soal hal-hal positif dan kinerja Pak Jokowi saja sudah tidak ada habisnya. Jadi buat apa kita siapkan negative campaign atas kepulangan HRS ke Indonesia," tutur Dwi.

(rzr/arh)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2D1eJGQ