"Setelah dikonfirmasi, kejadian penganiayaan benar terjadi. Hanya saja waktu penganiayaan bukan semalam melainkan tanggal 21 kemarin," kata Rachel dikutip dari akun @cumarachel, Selasa (2/10).
Seruan keras juga disampaikan anggota DPD RI Fahira Idris. Dia meminta bantuan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Mabes Polri dan Polda Jawa Barat untuk mengusut kasus penganiayaan Ratna.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina ACTA, Habiburokhman mengatakan menerima kabar bahwa tanggal 21 September 2018 Ratna teraniaya. Namun dia masih belum tahu pasti permasalahan apa yang menimpa Ratna.
"Tanggal 22 malamnya dia sempat menghubungi untuk ketemuan tanggal 23. Tetapi kita tidak jadi bertemu. Takutnya ada kenapa-kenapa," kata Habiburokhman kepada CNNIndonesia.com. "Kalau kenapa-kenapa ACTA supaya bersiap. Ya tentu kita beri bantuan hukum," ucap dia.
Di media sosial beredar foto yang mirip Ratna Sarumpaet dengan kondisi mengenaskan. Dari foto itu terlihat seorang perempuan tanpa hijab dengan kondisi muka lebam, dua mata dan pipi terlihat bengkak dalam keadaan tertutup.
(dea)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2O0OHtv
No comments:
Post a Comment