Sebelumnya, Luhut dan Sri Mulyani dituding mengarahkan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia (World Bank) Jim Yong Kim untuk tak mengacungkan pose dua jari, saat upacara penutupan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank, di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu.
Kedua menteri itu disebut mengubah gesturnya menjadi satu jari karena terkait nomor urut capres di Pilpres 2019.
"Kan Indonesia nomor satu," dalihnya, saat ditemui di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (20/10) malam."Ya enggak [kampanye] dong," ia menambahkan.
Luhut pun tak mempermasalahkan pelaporan dirinya dan Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) oleh pihak yang keberatan dengan pose itu.
"Ya enggak apa-apa [dilaporkan]," ucapnya.
Diketahui, pada Pilpres 2019 pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapatkan nomor urut 01 di Pilpres 2019. Sementara, nomor urut 02 dipegang oleh pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.Seorang warga, Dahlan Pido, kemudian melaporkan Luhut dan Sri Mulyani ke Bawaslu. Ia menduga sikap yang ditunjukkan Luhut dan Sri termasuk ke dalam kategori pelanggaran kampanye karena hal itu dilakukan dalam forum kenegaraan.
Dahlan juga membawa bukti pemberitaan soal ucapan Luhut dan Sri itu. Bahwa, keduanya menyebut jari itu terkait Jokowi.
(rzr/arh)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2NQ4hD5
No comments:
Post a Comment