Pages

Monday, October 1, 2018

Harga Beras Naik Bulan Lalu, BPS Tak Khawatir Pasokan Lesu

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras eceran secara rata-rata nasional naik pada September 2018 sekitar 0,29 persen dibanding Agustus 2018.

Secara rinci, beras eceran berkualitas medium naik 1,5 persen menjadi Rp9.310 per kilogram (kg) pada September 2018. Harga beras berkualitas rendah meningkat melonjak 1,65 persen menjadi Rp9.125 per kg, sedangkan harga beras premium meningkat 1,2 persen menjadi Rp9.572 per kg.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kenaikan harga beras eceran terjadi karena harga beras di tingkat grosir dan gabah petani juga meningkat. "Kenaikannya dari gabah sampai eceran," ucap Kecuk, sapaan akrabnya di kantor BPS, Senin (1/10).

Di tingkat grosir, rata-rata harga beras meningkat 0,01 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sementara rata-rata harga gabah petani naik hingga 2,4 persen secara bulanan.


Kecuk merinci, harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp4.889 per kg dan di tingkat penggilingan Rp4.990 per kg. Sedangkan harga rata-rata Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani senilai Rp5.399 per kg dan di tingkat penggilingan Rp5.501 per kg.

"Harga tertinggi di tingkat petani dan penggilingan GKG terjadi di Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Tnegah. Sedangkan harga terendah terjadi di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat," terangnya.

Kendati harga beras meningkat, namun Kecuk melihat hal ini belum menimbulkan kekhawatiran. Sebab, pada bulan yang sama, Indeks Harga Konsumen (IHK) masih mengalami penurunan harga atau deflasi sebesar 0,18 persen. Hal ini karena sumbangan beras terhadap posisi IHK hanya sekitar 0,01 persen.


"Memang ada dua komoditas yang harganya naik tipis, yaitu beras dan kentang, masing-masing naik 0,09 persen dan menyumbang 0,01 persen. Tapi ini biasa saja, masih kecil," katanya.

Lebih lanjut, BPS menilai kenaikan harga beras pada bulan ini tidak serta merta berlanjut pada bulan-bulan selanjutnya karena jumlah pasokan beras di Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) masih mencukupi.

"Tapi ketersediaan pasokan relatif aman. Kemarin disampaikan Dirut Bulog, jumlah beras ada 1,4 juta ton dari impor dan serapan lokal sekitar 800 ribu ton. Dengan begitu, cadangan beras Bulog ini cukup dan saya yakin harga beras tetap bisa stabil kembali," pungkasnya.

(uli/lav)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2Itv3jy

No comments:

Post a Comment