Pages

Tuesday, October 2, 2018

FFI 2018 Kembali Diadakan di Jakarta

Jakarta, CNN Indonesia -- Malam penganugerahan Festival Film Indonesia (FFI) 2018 bakal kembali diselenggarakan di ibukota Jakarta, setelah sempat mengembara ke Manado pada tahun lalu.

Ketua Komite FFI Lukman Sardi mengatakan bahwa penentuan itu demi memudahkan teknis saat penyelenggaraan acara.

"Bukannya gimana-gimana, tapi itu lebih ke secara teknis sih. Kalau secara industri, pelakunya juga banyak di Jakarta," kata Lukman saat ditemui usai acara peluncuran FFI 2018 di Metropole XXI, Jakarta, Senin (1/10).

"Bukan melihat daerah tidak penting, tapi itu lebih karena teknisnya, belum lagi bujetnya, jadi ini ditentukan setelah melihat ke sisi kepraktisannya," lanjutnya.


Namun Lukman menjamin daerah juga bisa merayakan acara film tertinggi di Indonesia tersebut, salah satu caranya, penyelenggara FFI tahun ini akan fokus pada rangkaian kegiatan sebelum malam puncak seperti lokakarya dengan komunitas.

"Sejauh ini mungkin akan menyasar kota dengan penontonnya yang besar dulu seperti Makassar, Medan, dan Yogyakarta," kata Lukman.

"Di kota-kota besar dulu pun biar hype-nya terasa, untuk memancing daerah lainnya. Jadi memang dalam promosi seperti itu ya, di tempat ramai dulu," lanjutnya.

Selain lokakarya, Lukman menargetkan pada pemutaran serta peningkatan pendidikan literasi film.

Hal ini disebutkan Lukman bertujuan supaya FFI tidak lagi fokus pada malam penganugerahan, melainkan ikut bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas perfilman Indonesia.


Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan sebelum malam puncak FFI disebutkan berupa kanonisasi film Indonesia, pelatihan tingkat pakar (master class), kolaborasi komunitas, literasi dan apresiasi publik.

Komite penyelenggara FFI tahun ini yang mengusung tema "Mencari Mahakarya: Batasnya Hanya Kualitas" disebut Lukman turut menggandeng sejumlah instansi baik pemerintah maupun swasta.

Lembaga tersebut mulai dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Lembaga Sensor Film, Badan Perfilman Indonesia, lembaga pendidikan film, asosiasi profesi di dunia perfilman, komunitas, bioskop, media, lembaga sertifikasi profesi di dunia film, hingga ke komisi film daerah.

"Karena bicara kualitas harus melibatkan seluruh stakeholder," ujarnya.

Komite FFI juga menyatakan bahwa kepengurusan sejak tahun ini berganti dari satu tahun ke tiga tahun, mengingat besarnya tujuan yang akan dibawa. Sehingga, Lukman dan teman-temannya akan memangku jabatan itu dari 2017 lalu hingga 2020.


Selain Lukman, Komite FFI diisi oleh Catherine Keng dari jaringan bioskop XXI sebagai sekertaris, produser Edwin Nazir di Keuangan dan Pengembangan Usaha, sutradara Lasja F. Susatyo di bagian program, sutradara Nia Dinata di bagian penjurian, dan perwakilan industri musik oleh Coki Singgih bertindak di bidang komunikasi.

Perihal penjurian, Lukman mengatakan bahwa sistemnya masih menggunakan tahapan yang sama seperti tahun lalu.

Menurut Lukman, pakem yang digunakan sebelumnya telah berjalan baik. Tiga kriteria yang digunakan sebagai dasar penilaian adalah gagasan dan tema, kualitas estetika, serta profesionalisme.

Film yang dapat diikutkan yakni film yang telah tayang di bioskop berbayar sejak 1 Oktober 2017 hingga 30 September 2018 dan telah mengantongi lulus sensor.

[Gambas:Instagram]

Sementara khusus film pendek, durasi film dibatasi paling lama 50 menit dan dirilis dalam kurun waktu yang sama.

Penetapan nominasi dilaksanakan melalui rekomendasi asosiasi profesi dan komunitas. Sementara pemilihan pemenang dilakukan oleh perwakilan yang ditunjuk asosiasi profesi dan komunitas dan ditambah 10 juri mandiri.

Nantinya, seluruh proses penjurian dilakukan di bawah pengawasan konsultan publik independen, Deloitte Consulting.

Tahapan penjurian pertama akan melalui asosiasi profesi dan komunitas pada 2 hingga 25 Oktober.

Setelahnya pengumuman nominasi dan malam apresiasi direncanakan dilangsungkan pada 6 November mendatang. Pemenang Piala Citra FFI 2018 akan diumumkan dalam Malam Anugerah pada Desember mendatang. (agn/end)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2Os2NmN

No comments:

Post a Comment