
Dilansir dari AFP, Zuckerberg sempat melakukan rapat dengar pendapat bersama anggota parlemen mengenai penggunaan media sosial untuk kampanye. Rapat dengar pendapat tersebut digelar bersama dengan media sosial lain untuk menghadapi pengawasan ketat terkait penyebaran informasi.
Pasalnya, media sosial menjadi salah satu plaftorm penyebaran informasi yang salah dan pidato kebencian di tengah dugaan bias politik dari presiden dan sekutunya.
"Ini perlombaan senjata, dan akan mengambil kekuatan gabungan dari sektor swasta dan publik AS untuk melindungi demokrasi Amerika dari gangguan luar," tegas Zuckerberg.
Belum lama ini, perusahaan-perusahaan besar di Silicon Valley menghadapi anggota parlemen. CEO Twitter Jack Dorsey dan Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg akan mengikuti sidang Komite Intelijen Senat pada Rabu, (6/9).
Anggota parlemen pun saat ini sedang mencari 'Bos' Google atau induknya Alphabet, tetapi tetap tidak jelas apakah raksasa internet ini akan hadir dengan perwakilan atau tidak.
Namun, para senator meminta partisipasi CEO Google Sundar Pichai atau CEO Alphabet Larry Page. (AFP/age)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2NbXQy7
No comments:
Post a Comment