Anthony menang dengan skor 12-21, 21-17 dan 21-15. Pertandingan tersebut berlangsung dalam tempo satu jam delapan menit.
"Ini pertama kalinya saya ke final turnamen level super 1000, tapi saya belum puas karena kan belum juara, masih ada satu pertandingan lagi," kata Anthony seperti dikutip dari rilis PBSI.
Kendati begitu, Anthony bersyukur bisa menang atas Chou Tien Chen. Anthony yang baru berusia 21 tahun itu mengaku sempat kesulitan.
"Di game pertama, Chou sering mendorong bola (ke belakang) dan membuat posisi saya tidak enak. Saya ingin menetralkan bola tapi saya tidak dapat mengontrol kondisi angin di lapangan, jadi pengembaliannya kalau tidak out ya tanggung," ucap peraih medali perunggu Asian Games 2018 itu.
Anthony Ginting akan menghadapi Kento Momota di babak final. (ANTARA FOTO/INASGOC/Nafielah Mahmudah)
|
Anthony mengatakan tidak memiliki persiapan yang istimewa menghadapi Chen. Ia hanya ingin tampil tanpa beban ketika bertanding.
"Semalam saya cuma nonton video sekilas aja, habis itu istirahat. Yang penting sudah punya persiapan mau main bagaimana melawan dia. Saya belajar seperti ini sejak Asian Games," katanya.Di babak final, Anthony bakal berhadapan dengan tunggal putra Jepang Kento Momota. Momota sukses mengalahkan pemain China Shi Yuqi dua gim langsung dengan skor 21-10 dan 21-17. (map/ptr)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2pvodkS
No comments:
Post a Comment