
Hal ini dilakukan dalam rangka melanjutkan pembentukan perusahaan induk (holding) di sektor minyak dan gas (migas) antara Pertamina dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN.
"Perubahan pasti ada karena nanti sudah menjadi holding. Pertamina sebagai induk (holding), tentu harus ada perubahan, sehingga benar-benar menjadi satu kesatuan," ujar Rini di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (3/9).
Sayang, Rini masih enggan menjelaskan lebih rinci mengenai rencana perombakan direksi tersebut. "Tunggu tanggal mainnya," imbuhnya singkat.
Pada April lalu, Pertamina resmi mengambil alih saham seri B milik PGN sebanyak 56,95 persen, sehingga Pertamina resmi menjadi induk holding sektor migas.
Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan Pertagas akan diintegrasikan dengan PGN.
Integrasi itu ditargetkan rampung pada September ini. Sedangkan PGN menjadi sub-holding gas di bawah Pertamina.
"Dengan masuknya PT Pertagas ke PGN maka PGN akan menjadi pengelola midstream sampai distribusi dan niaga gas," katanya beberapa waktu lalu.
(lav/bir) from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2PskT58
No comments:
Post a Comment