Keputusan itu diambil menyusul akan dijatuhkannya kembali sanksi terhadap Iran oleh Amerika Serikat (AS).
"Total secara resmi meninggalkan perjanjian untuk pengembangan fase 11 South Pars (ladang gas). Sudah lebih dari dua bulan, mereka mengumumkan akan meninggalkan kontrak," ujarnya mengutip Reuters, Senin (20/8).
Pada Mei 2018 lalu, AS sempat menyebut akan menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran dalam dua tahap, yaitu Agustus dan November.
Total mengatakan bahwa tidak mungkin untuk perusahaan berdiam diri lagi berbisnis di Iran, kecuali menerima pengecualian khusus dari Washington, yang sebelumnya telah ditolak.
Para pejabat Iran menyarankan CNPC, bumn asal China, mengambil alih saham Total dalam proyek gas South Pars.
China dan Rusia mengaku akan berbuat lebih banyak untuk melibatkan bisnis mereka di Iran. Namun, ancaman sanksi AS mendorong banyak perusahaan raksasa menarik diri dari Iran.
Selain Total, pembuat mobil sekaliber PSA, Renault, dan Daimler juga dikabarkan akan membatalkan rencana untuk memarkir duit mereka bersama Deutsche Bahn dan Deutsche Telekom di Iran.
(bir) from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2OSyq5L
No comments:
Post a Comment