
Pasalnya, Adrin menjelaskan pentingnya perkiraan risiko bencana di daerah tersebut dari identifikasi tipe pergerakan tanah.
"Peretakan jalan raya itu memang indikasi pergerakan tanah. Namun, yang perlu diketahui itu pergerakan tanah tipe apa, dari situ bisa kita lihat dan evaluasi risikonya," ujar Adrin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (2/11).
"Kalau tipe luncuran bisa ada korban jiwa, terutama jika bergerak pada malam hari dan belum evakuasi. Tipe meluncur memiliki kecepatan dan resiko lebih tinggi," kata Adrin.
Adrin memperkirakan tipe pergerakan tanah yang terjadi di Perumahan Lemar Santur adalah tipe nendatan (slump). Pergerakan tanah ini lebih jinak dari pada tipe pergerakan tanah luncuran.
Sebelumnya, pergerakan tanah terjadi pukul 05.00 WIB dan menyebabkan empat rumah rusak berat dan 22 anggota keluarga mengungsi.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, peristiwa tersebut juga menyebabkan 12 rumah rusak ringan. (jnp/age)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2RwaFSh
No comments:
Post a Comment